Pages

Friday, August 16, 2013

[Book Review #3] Crescendo

Judul : Crescendo
Penulis : Becca Fitzpatrick
Penerjemah : Leinovar Bahfein
Penyunting : Uly Amalya
Penerbit : Ufuk Press
Cetakan Pertama : Desember 2010
Tebal buku : 547 halaman
ISBN : 978-602-8801-54-6
Harga: Rp. 79.900
Rating: 4 bintang dari 5

Deskripsi dari Goodreads :

Kehidupan Nora Grey masih jauh dari sempurna. Bertahan dari upaya pembunuhan tidaklah menyenangkan. Setidaknya, dia memiliki Patch, malaikat pelindung yang luar biasa keren. Tapi perilaku Patch semakin tidak terbaca saja. Parahnya lagi, sekarang dia banyak menghabiskan waktu dengan musuh bebuyutan Nora, Marcie Millar. Seandainya Patch tetap dekat dengannya, mungkin Nora tidak akan menggubris Scott Parnell, teman lama Nora yang sekarang pindah kembali ke Coldwater. Entah bagaimana Nora sering terlibat dengannya, mungkin karena Nora merasa ada sesuatu yang disembunyikan Scott.


Seolah semua itu belum cukup, Nora dihantui bayangan ayahnya yang dibunuh. Dia jadi bertanya-tanya, apakah darah Nephilim yang mengalir dalam tubuhnya berkaitan dengan kematian sang ayah? Keinginan Nora membongkar misteri itu membuatnya terjerumus ke dalam situasi yang semakin berbahaya. Tapi mungkin ada hal-hal yang sebaiknya dibiarkan tersembunyi. Karena kebenaran bisa menghancurkan segalanya–dan semua orang–yang dipercayainya.

Review :

Pertama kali membaca buku ini entah kenapa merasa asing. Mungkin karena jarak membaca antara buku pertama (Hush Hush) dan kedua ini agak jauh. Jadi pas di bagian awal-awal merasa malas sekali membacanya :P

Malahan awalnya saya jadi tidak menyukai karakter Nora. Pertengkarannya dengan Patch hanya gara-gara masalah yang sangat sepele tapi dibesar-besarkan. Lalu datangnya Scott dan masuknya Marcie dalam kehidupan Patch seperti dipaksakan agar menambah bumbu dalam cerita.

Tapi setelah semakin lama membaca, ternyata semua tokohnya mempunyai peran penting dalam ceritanya. Sehingga malah mereka jadi pengalih dari musuh yang sesungguhnya *berusaha tidak menjadi spoiler*

Alurnya bagus. Awalnya agak membosankan, tetapi semakin lama semakin mengalir dan menegangkan. Sehingga ingin sekali terus melahap buku ini sampai habis.

Ending juga tidak mengecewakan. Dua jempol…

Kalau ada yang membandingkan antara novel ini dengan Twilight, maka untuk aksi saya akan lebih memilih novel ini. Tokoh utama dalam novel ini pun, tidak terus-terusan terjebak dalam ‘kisah cinta’ yang dilebih-lebihkan.

No comments:

Post a Comment