Editor: Jumali Ariadinata
Proofreader: Patresia Kirnandita
Penerbit: GagasMedia
Cetakan pertama, Oktober 2013
Tebal: 204 halaman
ISBN: 978-979-780-665-1
Rating: 2,5 dari 5 bintang
Harga: Rp. 37.000 (beli di Gramedia Ekalokasari Bogor) atau bisa juga beli di Bukukita Rp. 31.450
Blurb:
Kau,
Apa jadinya bila kau tak hadir dalam hidupku?
Mungkin, aku masih terkungkung dalam ketidakpastian. Terpenjara di dasar luka dan berteman dengan hati yang patah sepanjang waktu.
Namun, saat kau datang, hariku menjadi lebih indah. Sejuta kebahagiaan merasuk dan membuat hatiku bersinar. Bagai gemintang yang pernah kita saksikan di tempat kenangan.
Denganmu, hatiku penuh kesan. Denganmu, kurasakan getaran dahsyat yang tak pernah bisa kusadari artinya.
Namun, saat menyadari segalanya, kau telah pergi. Meninggalkan penyesalan dan hatiku yang kembali patah untuk kedua kali.
Jika waktu sudi mengabulkan harap, kuingin kesempatan bersamamu, sekali lagi…
Review:
Jane bertemu dengan Chris saat nge-gym bareng. Chris yang penjelmaan mr. perfect itu memang mendekati Jane dari awal. Tapi Jane yang gagal menebak kode dari Chris menganggapnya sebagai ajakan pertemanan biasa. Kedekatan mereka berlanjut, mulai dari teman se-gym bareng, berubah jadi personal trainer, lalu lama kelamaan sosok Chris menjadi sosok yang sulit dilupakan oleh Jane.
Sama seperti semua orang, Jane pun memiliki masa lalu. Dan masa lalu itu bernama Xander.
Xander sepertinya adalah cinta pertama Jane. Ia adalah teman SMA Jane yang naik status menjadi pacar. Namun hubungan mereka kandas di tengah jalan dan meninggalkan luka pada hati Jane. Sehingga saat Chris yang memang sudah menyayangi Jane menyatakan perasaannya, tapi Jane masih dibayang-bayangi sosok Xander dan menolak perasaan Chris.
"A boy breaks your heart, but a real man reunites the pieces." - hal 133
Buku ini adalah salah satu buku #GagasDebut yang beberapa waktu lalu diumumkan oleh GagasMedia. Entah kenapa, saya mulai bosan dengan blurb Gagas yang isinya sama sekali ga nyangkut apa-apa sama sinopsis ceritanya dan akhirnya pada saat membeli bukunya itu seperti main tebak-tebakan. Isinya gimana ya? Ceritanya bakal seperti apa ya? Pfft...
Tapi untung untuk buku yang satu ini isi ceritanya lumayan aman. Ceritanya sederhana. Tentang kehilangan seseorang lalu kemudian Tuhan mengganti seseorang tersebut dengan yang lebih baik dari sebelumnya. Sampul bukulnya kece. Saya suka dengan warna kuningnya yang meneduhkan, mirip dengan warna sampul Melbourne. Ilustrasi dalam bukunya bagus, font-nya pun enak dibaca. Hanya saja beberapa salah kata masih saya temui.
Untuk karakter, saya mendapati kalau Chris itu banyak kelebihannya. Selain kaya, tampang oke, baik, perhatian, supel, pintar, dan salah satu kekurangan yang tidak berpengaruh adalah ia tidak memiliki ibu. Tapi entah kenapa, saya justru merasa bosan membayangkan karakter novel yang kelewat sempurna seperti itu. Lalu untuk karakter Jane, kayanya jadi mahasiswa kok santai banget. Kerjanya cuma nge-gym, ngopi-ngopi, dan wisata kuliner aja. Gak ada tugas kuliah, gak ada acara nguber dosen, dan masuk kuliahnya pun ga sering-sering amat. Mungkin karena Jane baru tingkat pertama kali ya? ya kali...
Awalnya saya berharap lebih untuk buku #GagasDebut ini. Tapi ternyata bukunya datar banget dan konfliknya juga biasa aja. Tapi untuk pemilihan diksi, Sisca ini cukup lihai memilih kata-kata yang digunakannya, jadi saat membaca pun kalimat yang disuguhkan mengalir sampai saya tiba-tiba berada di akhir bukunya. Nah, ini juga yang saya pikirkan saat selesai membaca bukunya. Bukunya terlalu tipis. Ending-nya juga mudah ditebak sama seperti kebanyakan novel romance. Bukannya saya rewel dan terlalu berekspektasi tinggi sih, tapi ya memang kebanyakan novel romance lokal sekarang begitu. 2,5 bintang aja deh untuk buku ini...
Awalnya saya berharap lebih untuk buku #GagasDebut ini. Tapi ternyata bukunya datar banget dan konfliknya juga biasa aja. Tapi untuk pemilihan diksi, Sisca ini cukup lihai memilih kata-kata yang digunakannya, jadi saat membaca pun kalimat yang disuguhkan mengalir sampai saya tiba-tiba berada di akhir bukunya. Nah, ini juga yang saya pikirkan saat selesai membaca bukunya. Bukunya terlalu tipis. Ending-nya juga mudah ditebak sama seperti kebanyakan novel romance. Bukannya saya rewel dan terlalu berekspektasi tinggi sih, tapi ya memang kebanyakan novel romance lokal sekarang begitu. 2,5 bintang aja deh untuk buku ini...
huhu enak banget tuh kuliah bisa ngopi2 dan ngegym...jaman dulu aku ribett begadang ngerjain tugas praktikum #curcol ;p
ReplyDeletehahaha... ember, mbak. dulu waktu kuliah mana sempet inget nge-gym yang ada ngerjain tugas terus sampe keleyengan #malahikutancurcol X))
Deletelhah nama penulisnya keren begituh aku kira terjemahan :O
ReplyDeleteAwalnya juga aku pikir buku ini terjemahan, tapi ternyata bukan. Hihihi...
DeleteAnother Cinderella story ya tammy...
ReplyDeleteHmm... ga mirip Cinderella sih, soalnya ceweknya juga emang kaya. Cuma emang cowoknya kelewat perfect aja.
DeleteDear Tammy,
ReplyDeleteKamu pemenang IRRC bulan Oktober.
Please kirim data diri beserta alamat lengkap ke:
miss_yuska@yahoo.com
Ditunggu ^^
Aaaa... makasih ya Mbak Yuska...
DeleteAlhamdulillah :D
Blurb nya ga nyangkut sm sinopsis..masa sih gt semua ya :(
ReplyDelete# btw Slamat ya Tammy menang IRRC :)
Iya, bunda. Semua begitu, makanya sebel :|
DeleteMakasih ya XD
Halo,Tammy. thank you so much for reviewing this book. :) review nya yang detail dan straigh to the point ini akan sangat membantu untuk membuat novel kedua yang (hopefully) akan menjadi lebih baik. Thank you, tammy. ;)
ReplyDeleteSama2. Ditunggu novel keduanya :)
Delete