Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan kelima, April 2012
Tebal: 432 halaman
ISBN: 978-979-227-813-2
Rating: 4 dari 5 bintang
Status Buku: Pinjam
Harga: Rp. 55.250 di bukukita.com
Blurb:
“Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kaupercayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku.”
Ini adalah salah satu kisah yang terjadi di bawah langit kota New York…
Ini kisah tentang harapan yang muncul di tengah keputusasaan…
Tentang impian yang bertahan di antara keraguan…
Dan tentang cinta yang memberikan alasan untuk bertahan hidup.
Awalnya Alex Hirano lebih memilih jauh-jauh dari gadis itu—malaikat kegelapannya yang sudah membuatnya cacat.
Kemudian Mia Clark tertawa dan Alex bertanya-tanya bagaimana ia dulu bisa berpikir gadis yang memiliki tawa secerah matahari itu adalah malaikat kegelapannya.
Awalnya mata hitam yang menatapnya dengan tajam dan dingin itu membuat Mia gemetar ketakutan dan berharap bumi menelannya detik itu juga.
Kemudian Alex Hirano tersenyum dan jantung Mia yang malang melonjak dan berdebar begitu keras sampai Mia takut Alex bisa mendengarnya.
Review:
Alex Hirano adalah seorang pianis terkenal. Ia sudah membuat beberapa album dan kedatangan ke New York kali ini yaitu untuk menggelar konser yang sebelumnya telah direncanakan oleh managernya. Suatu hari adiknya, Ray Hirano, datang dan mengajaknya berjalan-jalan, karena ia terus saja mengurung diri dan tenggelam dalam pekerjaannya.
Ray bercerita tentang gadis yang disukainya saat ini, Mia Clark dan ingin memperkenalkannya pada Alex. Jadi saat Ray mengajak ke studio tari Small Steps Big Steps, ia menyetujuinya. Belum melangkah masuk terlalu dalam di studio tari tersebut, seseorang terjatuh dari tangga dan menimpa Alex. Gadis itu menimpa Alex dan membuat tangannya berakhir dengan terkilir, padahal ia seorang pianis yang memang bermodalkan tangan untuk melakukan pekerjaannya. Sejak saat itu Alex menganggap Mia sebagai malaikat kegelapannya.
Sebagai permintaan maaf, Mia menawarkan untuk membantu Alex dan menjadi pengganti tangan kirinya. Ia melakukan tugas seperti membuat kopi, memasak, membersihkan apartemen Alex, sampai mengantar Alex kemana-mana. Sampai di sini saya langsung teringat pada beberapa judul drama Korea yang mengambil tema sama. Hihihi...
Namun ternyata rutinitas itu membuat mereka terbiasa. Alex dan Mia sudah mulai terbiasa dengan kenyamanan yang diberikan masing-masing. Cinta pun tumbuh tanpa diduga di antara mereka... sampai suatu kali, Alex mengetahui rahasia Mia.
"Aku merasa tidak berhak merasakan perasaan yang selalu membuatku bahagia tanpa alasan itu, yang selalu membuatku kembali berharap, kembali memikirkan seandainya." - hal. 426
"Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kaupercayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku." - hal. 429Saya gak nyangka bisa cepat membaca buku ini karena memang 432 halaman itu cukup tebal bagi saya. Setelah selesai membaca Tetralogi 4 Musim, saya cukup terkesan dengan Sunshine Becomes You. Ilana Tan mampu membuat kalimat-kalimat yang ditulisnya mengalir dan mudah dibaca. Tanpa ada kata-kata rumit yang kadang harus membuat saya menunda baca karena harus mencari artinya dulu dalam kamus. Dan ternyata... saya tidak menemukan editor satu pun untuk buku ini. Terlihat bahwa Ilana Tan memang patut diacungi jempol untuk pemilihan diksi yang digunakan dalam bukunya.
Sampul bukunya cantik. Mewakili apa yang Alex rasakan tentang Mia. Karena setiap kali Alex melihat Mia, ia selalu teringat akan sinar matahari hangat yang menyinarinya. Dan untuk pemilihan judul buku, akhirnya di halaman 340 Ilana Tan menjelaskannya bahwa Sunshine Becomes You itu adalah judul lagu yang dibuat oleh Alex saat teringat Mia. Fiuh... syukurlah. Saya pikir, saya akan menebak-nebak arti judul buku ini.
Saya menemukan bahwa plot dalam buku ini runut dan dideskripsikan dengan baik. Tidak ada cinta kilat yang terjadi antara Alex dan Mia, mereka hanya saling menunggu cinta itu datang tanpa ada paksaan. Ini yang membuat kisah cinta mereka terlihat natural di mata saya.
Buku ini memilih alur maju dengan sudut pandang orang ketiga secara bergantian. Karakter yang saya suka di sini adalah Mia. Walaupun... aduh nasibnya bikin saya berkaca-kaca pas baca tentang dia di akhir buku ini. Tapi saya suka Mia yang berusaha mewujudkan impiannya dengan sepenuh hati. Untuk adegan yang paling berkesan itu adalah waktu Alex mendongeng untuk Mia, yang sebetulnya itu cerita mereka. Saya suka cowok yang suka maen kode-kodean walaupun kodenya gampang ketebak #bukancurcol XD
Untuk ending buku ini, sebetulnya saya gak masalah dengan pilihan happy atau sad ending selama itu realistis dan tidak berkesan seperti sinetron. Dan anehnya, saya cukup puas dengan ending yang dipilih oleh Ilana Tan.
aku agak sebel sama endingnya, hahaha, tapi Ilana Tan emang pinter ngambil hati pembaca, makanya fensnya banyak :D
ReplyDeleteAku dikit aja sih sebelnya. Aku memang aneh XD *malah seneng*
Delete