Penulis : Rina Shu
Editor : Misni Parjiati
Cetakan Pertama : Februari 2012
Penerbit : DIVA Press (Anggota IKAPI)
Tebal buku : 351 halaman
ISBN : 978-602-191-221-8
Rating: 3 bintang dari 5
Deskripsi dari Goodreads :
Ini dia sebuah kisah cinta yang cerdas dan menawan!
Shira, gadis enerjik yang berprofesi sebagai jurnalis musik sangat antipati terhadap pria. Cinta pertamanya, Yuza, meninggalkannya begitu saja, demi seorang perempuan yang lebih sempurna secara fisik dibandingkan Shira yang menderita polio. Hal tersebut meninggalkan luka trauma yang dalam diri Shira.
Namun, tiba-tiba segalanya berubah kala Shira bertemu dengan Reiga. Pria yang menyebut Shira dengan sebutan cewek sushi. Sejak belum saling mengenal, Shira sudah setengah mati membenci pria penyuka musik Jepang ini. Siapa sangka, Reiga menjadi rekan kerja Shira. Sebagai seorang fotografer, Reiga pasti pergi bersama dengan Shira ketika meliput.
Seiring berjalannya waktu, Reiga menyadari bahwa ia jatuh cinta kepada Shira. Ia berusaha melindungi Shira, menginginkan Shira mempercayainya. Namun, si gadis sushi tetap berusaha menutup hatinya untuk cinta. Baginya, cinta hanya ada dalam mimpi ataupun cerita. Namun, tidak dalam dunia nyata. Shira pun bukannya tidak merasakan getar asmara terhadap Reiga. Namun, ia menolak mengakui.
Sikap Shira membuat Reiga lelah. Di tengah ketidakpastian cinta, datanglah tawaran beasiswa bagi Reiga untuk melanjutkan studi ke Jepang. Membuat Reiga ragu, apakah ia harus pergi ke Jepang, meninggalkan Shira, gadis yang dicintainya ataukah tetap di Indonesia, namun menahan rasa sakit dan lelah berharap akan cinta si gadis sushi itu.
Lantas, mampukah Shira menaklukkan traumanya, kemudian menyambut dan mengakui hadirnya cinta Reiga? Dapatkah Shira membuka dan mempercayakan hatinya kepada Reiga?
Review :
Aha… buku tentang Jepang, tapi menulis Bahasa Jepangnya salah. Seharusnya “Aishiteru”, tapi malahan ditulis “Ashiteru”. Bukan hanya satu kali, kesalahan itu diulang sampai dua kali. Padahal waktu awal, pembaca pasti memaklumi kalau itu typo. Tapi kalau sampai dua kali, itu sih terlalu. Pada saat membaca malahan jadi geli sendiri.
Seperti buku lain yang diterbitkan oleh manapun, di buku ini pun terdapat kesalahan tanda baca, kesalahan penulisan, dan lainnya.
Untuk keseluruhan cerita, sebenarnya ide cerita yang diambil ringan. Tentang cewek yang pernah disakiti oleh cowok, kemudian menemukan kembali jalan untuk mencintai. Penyakit polio yang diderita Shira dan muscular dystrophy Rana menjadi nilai tambah dan rasa penasaran. Tapi sayang, sepertinya penulisnya terlalu fokus pada penyakit Rana. Shira mengidap polio kan? Kenapa tidak dibahas lebih detil? Itu yang terlintas dalam kepala ketika membaca lembar demi lembar buku ini.
Kemudian soal cover depan, menurut teman saya, +Siska Barendha, penulisan “Kimi wo Shinjiteru”-nya salah. Lagi-lagi tentang bahasa…
Kimi-nya tidak ditulis dalam kanji, malahan ditulis “Anata” dalam hiragana. Hmm…
Membaca buku ini, lumayan agak membosankan. Banyak deskripsi yang tidak penting yang kadang-kadang saya lewati. Dan jujur, saya sih tidak menyukai karakter Shira. Dibalik sifatnya yang digambarkan tegar dan mandiri, Shira itu manja dan keras kepala. Tapi well… tidak menarik juga jika tokoh utamanya sempurna.
Untuk kesimpulan, buku ini masih bisa dijadikan teman minum kopi atau teh saat santai. Juga direkomendasikan untuk yang menyukai novel percintaan. Jadi saya rasa cukup 3 bintang untuk buku ini.
No comments:
Post a Comment