Wednesday, June 18, 2014

[Book Review #100] Peter Nimble dan Mata Ajaib

Judul asli: Peter Nimble and His Fantastic Eyes
Penulis: Jonathan Auxier
Penerjemah: Rosemary Kesauly
Illustrator: eM Te
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama, Februari 2014
Tebal: 432 halaman
ISBN: 978-602-030-152-5
Rating: 4 dari 5 bintang
Bisa didapatkan di: Bukukita | Grazera | Yes24

Blurb:

Peter adalah anak lelaki buta berumur sepuluh tahun. Sejak kecil dia menjadi pencuri. Pada suatu siang, Peter mencuri kotak milik seorang pedagang keliling yang misterius. Isi kotak itu ternyata tiga pasang mata ajaib. Ketika mencoba mata pertama, seketika Peter dibawa ke sebuah pulau tersembunyi. Di sana dia mendapat perintah khusus untuk pergi ke sebuah kerajaan berbahaya dan menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan. Bersama pengikut setianya –kesatria yang dikutuk menjadi campuran kuda dan kucing– Peter Nimble mengalami petualangan seru yang tak terlupakan demi menemukan takdirnya yang sejati.

Review:

"Mungkin dalam hidupmu sendiri kau sudah tahu bahwa kegiatan mendongeng sangat besar dampaknya. Kisah yang disampaikan dengan baik dapat membuat para pendengarnya terbang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan mereka dan ketika kembali, mereka punya pandangan yang lebih baik tentang dunia ini" - hal. 245

Alkisah, diceritakan ada sebuah pulau bernama Hazelport. Di sana hanya ada batu, laut, dan langit. Seluruh pulau tersebut dimiliki oleh seorang lelaki kaya yang memiliki dua putra. Putra pertama adalah Lord Incarnadine. Ia serakah dan kejam. Sedangkan putra kedua adalah seorang yang baik hati dan sangat pemurah, Lord Hazelgood. Karena ayahnya gundah memikirkan kejahatan putra pertamanya, ia mewariskan seluruh pulau pada putra bungsunya.

Setelah di perintah oleh Lord Hazelgood, Hazelport membangun pulau tersebut dan memerintahnya. Namun, itu tidak berlangsung lama. Karena ketamakannya, Lord Incarnadine berusaha merebut takhta tersebut. Tapi tidak hanya sampai di situ saja. Menjelang ajalnya, Lord Hazelgood membuat satu kutukan. Kutukan yang mengubah Hazelport hingga pulau tersebut kini dikenal dengan Kerajaan yang Hilang. Menghilangkan lautan dan mengubahnya menjadi gurun pasir yang panas juga gersang.

Tahun berganti, dan waktu berjalan cepat. Peter Nimble yang kehilangan penglihatannya sejak masih bayi mengasah kemampuannya menjadi seorang pencuri atas bimbingan Mr. Seamus. Saat ini, tidak ada satu gembok pun di dunia ini yang tidak bisa dibukanya. Peter yang malang, kerena tidak memiliki keluarga ia harus mematuhi semua perintah Mr. Seamus untuk mencuri. Padahal awalnya Peter hanya mencuri untuk bertahan hidup.

Takdir Peter berubah saat ia menemukan tiga pasang mata ajaib. Mata itu adalah sepasang mata berwarna emas, sepasang mata berwarna hitam, dan yang terakhir adalah sepasang mata berwarna zamrud.

Ia mengenakan mata pertama. Dan mata itu membawanya ke tempat yang tidak disangkanya. Bertemu dengan Sir Tode, Mr. Pound, dan juga Profesor Cake. Karena mata itu juga akhirnya ia menerima permintaan bantuan dari seseorang yang mengirimkan pesannya dalam sebuah botol.

Ada banyak raja, tidak ada pangeran.
Burung-burung gagak berkeliaran dan samudra menarik diri.
Hanya orang asing yang akan membawa kelegaan,
Namun kegelapan berkuasa, kecuali ia...

Pesan itu tidak lengkap. Dan Peter akhirnya berpetualang bersama Sir Tode untuk mengungkap lanjutan pesan berima itu sekaligus mencari tahu kegunaan dari mata ajaibnya yang lain.

"Peter Nimble, aku memanggilmu bukan karena kau akan menjadi apa nantinya, tapi karena siapa kau sekarang ini. Kalau kau sampai berada dalam kesulitan, ingat dirimu di atas semua hal lain." - hal. 90

Pertama kali lihat buku ini di rak buku baru salah satu toko buku online saya langsung tanpa pikir panjang menaruhnya dalam rak wishlist. Saya suka dengan ilustrasi sampulnya yang keren dan tambahan juga setelah baca sinopsisnya jadi makin tertarik. Gak disangka jodoh saya dengan buku ini ternyata dekat. Dalam waktu beberapa bulan saja, ada peri buntelan yang baik hati memberi buku ini. Makasih Mbak Lina atas bukunya :*

Beberapa halaman awal sebelum cerita dimulai, saya mendapati ilustrasi sampul buku aslinya yang dibuat berwarna hitam putih. Membuka buku ini seperti mengajak saya ke sebuah negeri dongeng. Di mana semua hal menjadi nyata dan mungkin. Apalagi ternyata di setiap awal bab, selalu ada gambar yang disisipkan untuk mendukung cerita dalam bab tersebut. Dan gambar tersebut lumayan membantu saya untuk memahami karakter serta kejadian yang sedang berlangsung.

Ngomong-ngomong tentang karakter, Peter Nimble ini diceritakan sebagai seorang bocah berusia sepuluh tahun yang buta. Dengan adanya beberapa adegan kekerasan yang berdarah-darah, saya agak bingung awalnya untuk mengklasifikasikan buku ini. Mau memasukkannya ke dalam genre Children tapi kok beberapa adegannya terlalu keras untuk anak-anak, terus mau memasukkan ke dalam genre Young Adult tapi kok umurnya 10 tahun. Jadi ya, ambil jalan tengah aja deh, saya masukkan ke dalam Middle Grade.

Karakter dalam buku ini tidak terlalu banyak. Dan penulis menamai tokoh-tokohnya secara unik agar mudah diingat. Seperti Profesor Cake, Mr. Pound, Sir Tode. Nama Peter pun umum sekali, sehingga mudah diingat. Untuk favorit, saya memilih Peter Nimble. Dibalik pekerjaannya yang seorang pencuri, Peter merupakan sosok yang baik, penuh akal, pintar, dan setia kawan. Beberapa kali kegiatan mencurinya justru menggugah nuraninya untuk berbuat sebaliknya, hanya karena keadaan dan pengaruh dari Mr. Seamus ia terus mencuri.

Di awal-awal buku, disayangkan alurnya agak lambat. Jadi kadang-kadang saya merasa bosan dengan banyaknya narasi yang ada di dalam bukunya. Tapi makin ke belakang, makin lumayan. Dan terutama asal-usul Peter Nimble akhirnya terbongkar dengan baik, walau saya dari awal sudah mulai menebak-nebak bagaimana ceritanya berlanjut. Sudut pandang yang dipakai adalah POV ketiga yang saya rasa pas karena beberapa adegan memang menuntut pergantian sudut pandang untuk mendukung ceritanya.

Untuk terjemahannya, kalimat demi kalimat mengalir mulus. Beberapa kali saya mendapati gaya mendongeng yang mungkin memang sengaja ditulis oleh penulisnya disampaikan dengan baik. Saya suka dengan jenis huruf yang dipakai oleh GPU dalam buku ini, ukurannya juga cukup pas. Ukuran huruf ini pun saya dapati dalam buku The Witch's Guide to Cooking with Children. Karakter hurufnya cocok untuk buku anak :D

Saya cukup puas dengan ending-nya. Mengajarkan kita bahwa semuanya mungkin jika kita berusaha. Selain itu, Peter Nimble pun tidak akan berhasil menyelesaikan misinya jika tidak didukung oleh teman-temannya. Secara keseluruhan pun, saya suka dengan bukunya. Saya menikmati membaca buku ini. Namun, satu hal yang mengganjal hanya pada pemilihan usia Peter Nimble, agak terlalu kecil untuk memiliki masalah yang berat seperti yang dimilikinya. 4 bintang untuk petualangan Peter Nimble dan Sir Tode.

Review ini diikutsertakan dalam:
1. Lucky No. 14 Reading Challenge (kategori Freebies Time)
2. New Author Reading Challenge 2014
3. Children's Literature Reading Project
4. Indiva Readers Challenge 2014

2 comments:

  1. hmmmm, nanti posbar BBI usulin buku yg tokohnya difabel ah :D

    mkn buku ini cocoknya Children for adult reader kali Tam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, bisa juga itu kayanya. Aku baru kepikiran sekarang setelah Mbak Lina bilang XD

      Delete