Monday, October 13, 2014

[Book Review #113] Moon in the Spring

Penulis: Hyun Go Wun
Penerjemah: Sitta Hapsari
Penyunting: Selsa Chintya
Proofreader: Dini Novita Sari
Penerbit: Haru
Cetakan: pertama, September 2014
Publikasi pertama: 2012
Tebal: 405 halaman
ISBN: 978-602-7742-39-0
Rating: 4 dari 5 bintang

Bisa didapatkan di: Owl Bookstore | Bukukita

Blurb:

Di malam bulan purnama, seorang dewi terjebak bersama seorang pria berhati dingin dan licik di permukaan bumi.

Dewi Langit, Pria Bumi, lalu Malaikat Kematian….


Apakah wanita itu benar-benar tunanganku?

Pria itu bernama Kang Min-Hyuk, pria berhati dingin dan licik. Ia tidak tampak terkejut ketika tunangannya bangkit dari kematian. Ia tidak memiliki perasaan apa pun kepada wanita itu. Akan tetapi sesudah kejadian itu, wanita itu terlihat seperti wanita lain. Dan wanita itu tidak pernah bisa hilang dari pikirannya.

Apakah pria itu akan berhasil mengetahui identitasku yang sebenarnya?

Ji-Wan melanggar peraturan langit dan turun ke bumi untuk menggantikan posisi seorang wanita yang meninggal. Di sana, ia bertemu dengan Min-Hyuk, tunangan wanita yang ia gantikan. Sejak bertemu dengannya, Ji-Wan tahu bahwa pria itu adalah orang yang tidak mudah untuk dihadapi. Walaupun begitu, Ji-Wan berniat untuk bisa terus bertahan di dunia manusia… meski ia merasa lelah.


Review:

Konon, dahulu kala ada sepasang adik kakak yang memanjat seutas tali ke langit karena kabur dari kejaran seekor harimau. Adik kakak tersebut diangkat menjadi calon dewa dan dewi di langit karena kebaikan Kaisar Langit. Mereka pun akan menjadi dewa dan dewi sepenuhnya jika berhasil melewati 7 reinkarnasi.

Berbeda dengan kakaknya, Hae-Seong, Dal-Hee selalu melakukan kesalahan dalam tugas reinkarnasinya itu. Karena Dal-Hee cenderung keras kepala dan senang bertindak semaunya sendiri.

Suatu hari, seorang manusia memohon dan meminta pertolongan hingga terdengar sampai ke langit oleh Dal-Hee. Ia turun ke bumi untuk tahu apa yang sedang terjadi dengan wanita itu. Ji-Wan sudah tidak tahan dengan kehidupannya dan memohon untuk mati. Permohonan tersebut tidak hanya didengar oleh Dal-Hee, Malaikat Kematian pun yang memang ditugaskan untuk menjemput Ji-Wan datang di saat yang sama.

Sebelum roh Ji-Wan meninggalkan tubuhnya, ia meminta sebuah permohonan kepada Dal-Hee. Agar ia bisa memanusiakan tunangannya yang jahat bernama Min-Hyuk.

"Jiwa Min-Hyuk terlalu gelap, hatinya terlalu busuk. Dan manusia ini sudah terlalu banyak melakukan kejahatan." - hal. 23

Dal-Hee yang baik memilih untuk menepati janjinya pada Ji-Wan untuk melakukan reinkarnasi paksa di luar ketetapan langit karena tidak bisa membiarkan Min-Hyuk bersikap seperti itu lebih lama. Dal-Hee ingin menjadikan Min-Hyuk menjadi seorang manusia utuh kembali dan mengajarinya tentang bagaimana menjadi manusia yang baik. Walaupun konsekuensinya ia bisa saja dihukum oleh Kaisar Langit dan tidak bisa menjadi dewi. Namun, selama berjalannya waktu ternyata Dal-Hee menemukan bahwa Min-Hyuk bisa jahat karena kejadian masa lalu yang telah dialaminya. Perlahan-lahan, hatinya pun mulai melunak pada Min-Hyuk.

"Sejak dulu, adakalanya sulit mengungkapkan cinta dengan kata-kata. Akan ada saatnya cinta membuat banyak hal tidak bisa terlihat dengan jelas karena tertutupi kabut perasaan. Dan seiring berjalannya waktu, setelah terbiasa dengan cinta itu sendiri, hati akan semakin mudah merasakannya.

Pasangan yang saling mencintai akan saling mengagumi dan merasa nyaman dengan keberadaan satu sama lain. Apa yang mereka rasakan lewat mata, jemari, tubuh, dan hati... terlalu sulit untuk bisa dijabarkan dengan kata-kata." - hal. 261


Seperti biasa, Haru selalu membuat saya tertarik untuk membaca buku mulai dari sampul depannya. Dan nama penulisnya pun sukses membuat saya penasaran dengan jalan cerita buku ini karena sebelumnya saya pernah membaca 4 Ways to Get a Wife.

Buku ini merupakan salah satu dari kisah lain dunia dewa-dewi yang pernah saya baca (kebanyakan) dalam manhwa (komik Korea). Di dalam buku ini juga disinggung mengenai kisah lainnya yang mengatakan bahwa ada dewi yang jatuh cinta kepada manusia sehingga membuatnya tidak bisa naik kembali ke langit. Untuk kisah Dal-Hee pun kurang lebih sama sepertinya.

Dari awal membaca, saya suka dengan tokoh Dal-Hee/Ji-Wan yang polos dan baik hati sampai-sampai I-Gu (Malaikat Kematian) yang menemaninya di dunia manusia pun khawatir ia disakiti oleh Min-Hyuk nanti. Namun, sayang sekali saya entah kenapa tidak suka dengan tokoh utama laki-lakinya di sini (Min-Hyuk). Karena mungkin Min-Hyuk ini sifatnya jahat sekali pada Ji-Wan pada awalnya sehingga penilaian saya sudah rendah di awal. Untung saja lama kelamaan Ji-Wan bisa mengubah sosok Min-Hyuk menjadi lebih baik.

Untuk tokoh dalam buku ini tidak terlalu banyak, jadi saya bisa mengingat semuanya dengan baik. Kehadiran Seok-Hwan bisa mengubah aura gelap yang dikeluarkan oleh Min-Hyuk menjadi berkurang. Hubungan Min-Hyuk dan Seok-Hwan pun tidak saya sangka-sangka sebelumnya dan semuanya memang mengarah pada apa yang terjadi di masa lalu sehingga Min-Hyuk berubah menjadi jahat seperti itu.

Moon in the Spring ini mengambil sudut pandang orang ketiga jamak, sehingga saya rasa pas untuk tema buku yang isinya padat. Hanya saja kadang peran I-Gu sebagai Malaikat Kematian penjaga Dal-Hee kadang-kadang menghilang tanpa jelas ke mana. Untuk alurnya, terdapar alur mundur di awal pada saat adegan antara Dal-Hee dan Ji-Wan, tapi selebihnya Hyun Go Wun menggunakan alur maju dan membuat ceritanya terus berjalan tanpa mengurangi rasa penasaran saya akan akhir buku ini bagaimana.


Adegan yang menonjol dalam buku ini adalah pada saat mendekati akhir, di mana sifat angkuh dan pertahanan diri yang kuat dari Min-Hyuk hilang. Di situ terlihat sekali bagaimana manusiawinya Min-Hyuk. Lalu untuk akhir, sebetulnya tidak saya sangka. Saya justru menginginkan akhir yang berlawanan dengan aslinya. Tapi ya, tidak apa-apa saya suka dengan buku ini. Saya bisa menangkap nilai moral dari buku ini yang menyiratkan bahwa sejahat-jahatnya seorang manusia, pasti memiliki kebaikan dalam hatinya. Semua orang bisa berubah tergantung dari keinginannya sendiri dan kasih sayang dari orang terdekatnya.

Saya mendapati bahwa cerita dalam buku ini adalah tipikal drama-drama Korea yang sering saya tonton, dan memang ciri ini saya dapati juga di buku Hyun Go Wun sebelumnya. Membuat penasaran di awal, gregetan di tengah, dan membuat tersenyum pada akhir. Jadi, untuk penggemar drama Korea dengan genre romance-fantasy tidak ada salahnya untuk membaca buku ini.  4 bintang untuk misi Dal-Hee untuk mengubah sifat Min-Hyuk.
 
Review ini diikutsertakan dalam:
- Lucky No. 14 Reading Challenge (kategori Freebies)
- Indiva Readers Challenge 2014

1 comment:

  1. Goresan kalam yang semoga ruah-melimpah berkah, menjadi pelengkap amal di alam barzah,

    menjadi amal jariyah bagi sesiapa yang ringan mata membacanya, memperluas jangkauannya, serta menambah nilai kebermanfaatan nan faedahnya,

    indah kalam saat bermadah, alangkah elok mengusir hati rungsing yang kian gundah.

    sile pijakkan langkah di tempat kami bermastautin:

    sebelumkeringtintadanpatahkalamku.blogspot.com/
    http://rudi-rendra.blogspot.com/

    salam Madah Melimpah faedah.

    ReplyDelete