Sunday, August 31, 2014

[Book Review #110] Life on the Refrigerator Door

Penulis: Alice Kuipers
Penerjemah: Rosi L. Simamora
Desain cover: Ria Radja Haba 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ketiga, 2010
Tebal: 240 halaman
ISBN: 978-979-22-4173-0
Rating: 3 dari 5 bintang
Bisa didapatkan di: Grazera

Blurb:

KALAU HIDUPMU TAHU-TAHU BERANTAKAN, SANGGUPKAH KAU BERPEGANG PADA CINTA?

Kehidupan di Pintu Kulkas adalah tentang pesan-pesan di kulkas antara seorang ibu dan putri remajanya, Claire. Pesan yang dibuka dengan kehidupan yang serba bergegas, tak ada waktu untuk bicara dan bertemu, kemudian berkembang menjadi sesuatu yang sangat dalam: kesadaran bahwa cinta berarti menyediakan diri kita bagi orang yang kita cintai.

Review:

Claire dan ibunya tinggal berdua saja setelah ibunya bercerai dari ayahnya. Ibu Claire yang seorang dokter kandungan merupakan ibu yang super sibuk sehingga jarang menemukan waktu untuk bisa mengobrol bersama Claire. Dan begitu juga dengan Claire...

Ia adalah siswi sekolah menengah atas yang juga sibuk dengan kegatan sekolah, belajar, pekerjaan paruh waktu, dan juga naksir cowok. Sehingga untuk bisa tetap berkomunikasi, mereka menuliskan pesan-pesannya pada sebuah catatan yang ditempelkan pada kulkas setiap harinya.

Tuesday, August 12, 2014

[Book Review #109] Rhapsody

Penulis: Mahir Pradana
Penyunting: Ayuning
Penerbit: GagasMedia
Cetakan pertama, November 2013
Tebal: 324 halaman
ISBN: 978-979-780-656-9
Rating: 3 dari 5 bintang
Bisa didapatkan di: Bukukita

Blurb:

Hei, di sebelah dunia bagian mana kau sedang berada?

Sudah bertahun-tahun kau dan aku mencari arah.
Berkali-kali jatuh cinta pada selatan.
Menaruh keraguan pada barat.
Terus menunggu isyarat timur.
Hingga utara pun sudah tak lagi kita percaya.

Sudah kujejaki banyak kisah, kutemui pula banyak luka.
Ternyata, pada kisah lalu milik kitalah harapan itu tetap ada.

Masih kuatkah kau dan aku berjalan?
Atau, kali ini, mungkin pulang akan menjadi jawaban.

Wednesday, August 6, 2014

[Book Review #108] The Fault in Our Stars

Penulis: John Green
Penerjemah: Ingrid Dwijani Nimpoeno
Penerbit: Qanita
Cetakan pertama, Desember 2012
Tebal: 422 halaman
ISBN: 978-602-922-558-7
Rating: 4 dari 5 bintang
Bisa didapatkan di: Bukukita

Blurb:

Mengidap kanker pada umur 16 tahun pastilah terasa sebagai nasib sial, seolah bintang-bintang serta takdirlah yang patut disalahkan. Itulah yang dialami oleh Hazel Grace. Sudah begitu, ibunya terus memaksanya bergabung dengan kelompok penyemangat penderita kanker. Padahal, Hazel malas sekali.

Tapi, kelompok itu toh tak buruk-buruk amat. Di sana ada pasien bernama Augustus Waters. Cowok cakep, pintar, yang naksir Hazel dan menawarinya pergi ke Amsterdam untuk bertemu penulis pujaannya. Bersama Augustus, Hazel mendapatkan pengalaman yang sangat menarik dan tak terlupakan.

Tetap saja, rasa nyeri selalu menuntut untuk dirasakan, seperti halnya kepedihan. Bisakah Augustus dan Hazel tetap optimistis menghadapi penyakit mereka, meskipun waktu yang mereka miliki semakin sedikit setiap harinya?

Novel ini membawa kita ke dunia para karakternya, yang sanggup menghadapi kesulitan dengan humor-humor dan kecerdasan. Di balik semua itu, terdapat renungan mengenai berharganya hidup dan bagaimana kita harus melewatinya (Goodreads).