Monday, May 26, 2014

[Book Review #98] Cheer Boy!! Blog Tour dan Giveaway

Penulis: Asai Ryo
Penerjemah: Faira Ammadea
Penyunting: Tia Widiana
Penerbit: Haru
Cetakan pertama, November 2013
Tebal: 424 halaman
ISBN: 978-602-7742-26-0
Rating: 4 dari 5 bintang
Bisa didapatkan di: Owl Book Store

Blurb:

“Cheerleader.. Biasanya cewek yang melakukannya, kan?”

Haruki cedera. Cowok itu menggunakan cederanya sebagai alasan untuk berhenti dari Judo karena menyadari batas kemampuannya. Padahal Haruki lahir dalam keluarga Pejudo dan kakak perempuannya selalu jadi pemenang dalam setiap kejuaraan Judo.

Kazuma, teman sepermainan Haruki tiba-tiba ikut berhenti Judo dan menyarankan hal yang gila. Mereka akan membentuk tim cheerleading cowok!! Padahal olah raga itu kan oleh raga cewek!

Tapi, saat anggota berhasil mereka kumpulkan, ternyata mereka adalah cowok-cowok dengan masalah masing-masing.
Saat masalah itu saling berbenturan, akankah cheerleading bisa membuat mereka tetap bersatu? Akankan cheerleading bisa menyelesaikan semua masalah?

Review:

Haruki hanya mengenal Judo selama hidupnya. Di rumahnya, terdapat dojo dan gimnasium yang digunakan untuk berlatih judo. Kedua orang tua Haruki juga dulunya adalah anggota judo tim Universitas Meishi'in dan sekarang kakaknya, Haruko juga adalah seorang pejudo. Kemudian tiba-tiba Haruki mengalami kecelakaan yang menyebabkan bahunya cedera. Dari kejadian itu ia merasakan tenaganya sudah habis untuk berjudo. Ia ingin meninggalkan judo dengan alasan cedera itu.

Tanpa disangka oleh Haruki ternyata teman baiknya, Kazuma juga keluar dari Klub Judo. Ia berencana mendirikan klub cheerleader dan mengajak Haruki serta mulai merekrut rekan setim lainnya.

“Cheerleading seharusnya adalah satu-satunya olahraga yang mendukung dan memberi harapan, juga keberanian bagi penontonnya.” – hal. 343

Dengan alasan yang sama seperti mendiang ibu Kazuma dulu, ia berhasil mengumpulkan 7 orang anggota cheerleader dan mulai melakukan latihan. Memang dengan tujuh orang saja, mereka belum bisa mengikuti turnamen tapi Kazuma dan yang lainnya berencana untuk mengasah teknik cheerleading mereka. Lalu untuk nama tim, mereka memilih BREAKERS, dengan arti ingin menghancurkan. Menghancurkan diri sendiri dan semua masalah yang mengelilingi mereka saat ini.

Pertunjukan perdana mereka adalah pada Festival Universitas Meishi’in. Jadwal tampil mereka berbarengan dengan DREAMS (Klub Cheerleading Perempuan Universitas Meishi’in) yang selalu menduduki peringkat tiga besar nasional. Tapi berkat penampilan mereka di sana, BREAKERS justru mendapat tambahan anggota baru dan seorang pelatih. Sehingga mereka bisa mendapatkan tiket menuju turnamen nasional yang mereka inginkan.

“Kegagalan adalah saat kita berhenti berusaha saat gagal. Keberhasilan adalah saat kita terus berusaha sampai berhasil.” – hal. 151


Sudah sejak pertama kali Haru merilis buku ini, saya ingin membacanya. Namun, baru kesampaian sekarang saat Haru menawarkan kerjasama dalam Blog Tour kali ini. Buku ini terbilang unik karena mengangkat tentang olahraga, karena biasanya tema seperti ini lebih dieksplorasi pada cerita bergambar atau manga. Untuk cheerleader sendiri, saya sebetulnya tidak terlalu mengenal selain dari film dan manga. Tapi dengan membaca buku ini, saya jadi mengenal seluk-beluknya serta jadi tahu ternyata menjadi seorang cheerleader itu gak segampang yang saya kira sebelumnya.

Karakter dalam buku ini:
Bando Haruki: mahasiswa tahun pertama Universitas Meishi’in. Ikut cheerleading karena diajak oleh Kazuma. Sejak kecil ia hanya mengenal Judo karena kebetulan kedua orangtua dan kakaknya adalah pejudo. Karena cedera bahu yang diderit, akhirnya akhirnya Haruki menyerah pada Judo dan menemukan kesenangannya pada cheerleading. Ia agak sulit mengungkapkan isi hatinya pada orang lain, terutama pada kakaknya.

Hashimoto Kazuma: kapten tim Breakers. Merupakan teman kecil Haruki. Jika diibaratkan, Kazuma itu adalah matahari bagi Breakers yang selalu bersinar dan mengelilingi teman-temannya, pemersatu Breakers. Dulu ibu Kazuma juga adalah seorang cheerleader dan Kazuma sengaja membentuk tim cheerleader agar neneknya yang sedang sakit bisa pulih.

Mizoguchi Wataru: mahasiswa tahun pertama dari Fakultas Ekonomi. Sejak kecil ia memang tergolong cerdas dan selalu mengemukakan pendapat dalam pikirannya dengan jujur. Orangtuanya memiliki restoran Jepang mewah yang terkenal.

Toono Koji atau Ton: pemegang rekor makan katsu kare porsi besar tercepat di Kantin Himawari. Mahasiswa tahun pertama Fakultas Kebudayaan yang memiliki badan paling besar di antara semuanya dan menempati posisi base.

Soichiro atau Ichiro: mahasiswa tahun pertama Fakultas Ekonomi. Teman kecil Gen. Berbakat dalam olahraga. Ichiro itu tulus, tidak sombong walaupun kemampuannya luar biasa. Motonya: kalau aku bisa maka yang lain juga pasti bisa.

Gen: mahasiswa tahun pertama Fakultas Ekonomi. Teman kecil Gen. Mood maker dalam tim. Sulit mengungkapkan isi pikirannya pada Ichiro, padahal mereka sudah berteman sejak lama.

Tokugawa Sho: anggota ketujuh yang direkrut untuk menjadi tim cheerleader. Teknik dan kemampuan Sho lebih unggul dari yang lainnya, sehingga ia diangkat menjadi pemimpin sesi latihan. Pemimpin sesi latihan lebih menyerupai dengan kapten karena ia mengatur menu latihan, jadwal, menyempurnakan teknik dan sebagainya. Sho blak-blakan bila itu tentang kelemahan teknik rekannya, tapi ia tertutup jika berhubungan dengan masa lalunya.


Kaneda Tamotsu atau Kin: mahasiswa tahun ketiga yang bergabung setelah penampilan perdana Breakers di Festival Universitas Meishi’in. Berpenampilan seperti yakuza karena tatonya, tapi sebenarnya ia adalah teman yang baik yang terus mendukung temannya dan jarang sekali mengeluh.

Gin: Bergabung setelah melihat penampilan Breakers di Festival Universitas Meishi’in. Posisi dalam Breakers adalah sebaga spot.

Dou: Bergabung setelah melihat penampilan Breakers di Festival Universitas Meishi’in. Posisi dalam Breakers adalah sebagai spot.

Ando Takeru: awalnya bergabung dengan Breakers karena ia ingin dirinya menonjol daripada orang lain. Sempat beberapa kali ingin menyerah, tapi karena mendapat dukungan dari teman-temannya ia terus bertahan.

Nabeshima Takuya dan Nabeshima Takumi: dua kakak beradik yang hobi breakdance, merupakan mahasiswa tahun ketiga dan pertama. Posisi mereka dalam Breakers adalah sebagai base.

Sakuma atau Saku-chan: tubuhnya lentur karena sejak kecil sering latihan balet. Posisinya di Breakers adalah sebagai top, karena ia bertubuh kecil sehingga posisi itu cocok dengannya.

Mori Hisashi: mahasiswa tahun pertama yang dulunya ingin bergabung dengan Sparks dari Universitas Yomei, tapi karena Sparks hanya menerima anggota alumni SMU Yomei ia gagal diterima di sana. Semangatnya tinggi, sehingga ia kadang membantu anggota setimnya yang kurang dalam salah satu teknik dan mengajarinya dengan keras.

Chin: mahasiswa asing di Universitas Meishi’in sekaligus putra dari dosen bahasa Mandarin-nya Haruki. Dulunya dalah atlet senam tingkat nasional di Cina. Posisinya di Breakers adalah sebagai top.

Pelatih Takagi: awalnya melatih tim Dreams, tapi kemudian karena Sho ia melatih Breakers.

Haruko: kakaknya Haruki. Menentang Haruki keluar dari Judo dan ikut cheerleading.

Paman Botak: pemilik Kantin Himawari yang selalu mendukung Breakers dari mulai terbentuk hingga mereka melaju ke turnamen nasional.

Sakai Chihiro: anggota Tim B Dreams yang dulunya merasa kesulitan untuk mengikuti gerakan cheerleading karena saraf motoriknya yang lemah, tapi kemudian berusaha dengan keras hingga akhirnya bisa masuk ke dalam Tim B.

Formasi Breakers:
Top: Kazuma, Haruki, Chin, Saku
Base (middle top): Kin, Takeru, Gen
Base: Ton, Ichiro, Hisashi, Takuya, Takumi
Spot: Mizoguchi, Gin, Dou

Seperti yang sudah saya sebutkan masing-masing di atas, tokoh dalam buku ini banyak sekali dan masing-masing dari mereka memiliki masalah sendiri yang menarik perhatian. Untuk mengakali agar bisa menghapalkan mereka, pada saat membaca sebaiknya jangan baca loncat-loncat dan fokus dengan karakter masing-masing. Karena sebetulnya interaksi antarkarakter dan kuatnya persahabatan mereka menarik untuk dibaca.

Dengan alur maju dan mundur yang sengaja dipilih oleh Asai Ryo, saya jadi terbawa suasana bagaimana jatuh bangunnya Haruki dan lainnya untuk membuat nama BREAKERS menjadi dikenal oleh orang banyak. Tidak ada usaha yang tidak membuahkan hasil, dengan semangat mereka berhasil mencapai apa yang selama ini mereka inginkan.

Untuk karakter favorit, hmm agak susah memilih sepertinya. Karena setiap karakter yang ada dalam buku ini memiliki arti masing-masing. Yang paling penting, saya merasa nyaman membaca buku ini karena karakternya tidak ada yang jahat. Hahaha... jadi gak perlu mengerutkan kening untuk adegan yang tidak disukai.

Adegan favorit saya dalam buku ini adalah pada ending-nya. Gak bisa dituliskan dengan kata-kata. Pokoknya keren deh. Saat membaca adegan itu, saya jadi langsung membayangkan dalam kepala saya bagaimana adegan demi adegan itu berlangsung.

Oh iya, untuk yang sama sekali tidak mengerti tentang dunia cheerleading seperti saya, keterangan tulisan dan gambar pada halaman depan bukunya membantu saya untuk mengerti sedikit-sedikit tentang gerakan cheerleading. Di dalam bukunya pun, penjelasannya cukup mudah dipahami. Karena memang Breakers ini tim yang dibentuk dari nol, jadi membaca penjelasan cheerleading-nya sedikit demi sedikit sama seperti saya ikut langsung menjadi anggota Breakers XD

Secara keseluruhan, saya memberikan 4 bintang untuk Cheer Boy!!, semoga Haru bisa menerbitkan novel olahraga lainnya selain ini.

Tentang Penulis: Asai Ryo 朝井リョウ

Asai Ryo lahir di prefektur Gifu pada bulan Mei 1989. Ia mulai membuat buku bergambar pada usia enam tahun dan menulis cerita pada saat ia masih di bangku Sekolah Dasar. Debutnya dimulai di tahun 2009 saat ia masih menyandang status sebagai mahasiswa di Universitas Waseda fakultas School of Culture, Media and Society.

Karya debutnya yang berjudul Kirishima, Bukatsu Yamerutteyo (Kirishima Says He's Quitting the Team) memenangkan Shousetsu-Subaru Newcomers Award yang ke-22  pada tahun 2009. Setelah itu ia terus menulis dengan konstan. Kemudian pada tahun 2012, novelnya yang berjudul Nanimono (Somebody) dianugerahi Naoki Prize dan sekaligus membuatnya menjadi penulis laki-laki termuda yang memenangkan penghargaan tersebut di usia 23 tahun.

Tahun 2011 Cheer Danshi!! memperoleh penghargaan Tenryu Literary Award dan dipilih oleh para siswa SMU. Karyanya yang lain adalah: Hoshi Yadori no Koe, Mou Ichido Umareru, Shojo wa Sotsugyo Shinai, Gakusei Jidai ni Yaranakute mo Ii 20 no Koto, dan Sekaichizu no Shitagaki.


Tiba saatnya... giveaway!~ :D

Ada 2 jenis giveaway yang akan diberikan. Pertama adalah giveaway di masing-masing blog yang menjadi host blog tour Cheer Boy!! ini, dan yang kedua adalah Kuis Finale yang petunjuknya terdapat di masing-masing blog yang harus kamu kunjungi satu persatu untuk merangkai sebuah petunjuk yang diberikan.

Untuk mendapatkan hadiah 2 bundel buku dari Penerbit Haru. Kamu bisa mengikuti giveaway-nya dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Follow twitter Penerbit Haru @PenerbitHaru dan saya @alizarinnn

2. Promosikan Giveaway ini via Twitter (format bebas), tapi jangan lupa mention @PenerbitHaru dan @alizarinnn. Oh iya, tweet cukup sekali saja ya :D

3. Jawab pertanyaan di bawah ini pada kolom komentar:
Jelaskan pengalamanmu dengan cheerleading. Bisa karena kamu mengalaminya sendiri, atau kamu pernah melihat langsung di dalam suatu pertandingan atau hanya dalam film saja.

4. Tulis nama, alamat e-mail, link tweet, dan nama akun Twitter kamu dan disatukan dengan jawaban pertanyaan di atas.

5. Giveaway ini berlangsung dari tanggal 26 Mei - 1 Juni 2014. Dan pemenang akan diumumkan pada tanggal 2 Juni 2014. Setelah itu Blog Tour akan dilanjutkan ke Awesome Nerd.

6. 2 Pemenang dengan jawaban paling menarik akan mendapatkan masing-masing 1 bundel buku Haru.

Nah, tunggu apalagi. Yuk langsung ikutan giveaway-nya dan jangan lupa untuk mengunjungi blog peserta Cheer Boy!! Blog Tour lainnya ya :D

KUIS FINALE

Ini adalah giveaway tambahan bagi kamu yang mengikuti Cheer Boy!! Blog Tour ini dari awal hingga akhir dan bakal ada hadiah seru yang menunggu kamu dari Penerbit Haru, yaitu...
1. Notes Placebo Eksklusif (senilai 9 material),
2. Paket buku Haru,
3. Pouch dari Emerald Green Label.

Mau tahu caranya? Gampang banget kok. Kamu tinggal mengikuti dari awal Cheer Boy!! Blog Tour di blog berikut ini:
1. Tanggal 28 April 2014 di Ira Membaca | Twitter: @rie-dominique
2. Tanggal 5 Mei 2014 di My Little Library | Twitter: @atriasartika
3. Tanggal 12 Mei 2014 di Review Siro | Twitter: @raindropsiro
4. Tanggal 19 Mei 2014 di Reading with Archuleta | Twitter: @lindemort
5. Tanggal 26 Mei 2014 di Tea Time and Books | Twitter: @alizarinnn
6. Tanggal 2 Juni 2014 di Awesome Nerd | Twitter: @smilingnath

Lalu setiap huruf yang diberikan di setiap blog, kamu rangkai menjadi sebuah kata. Dan setelah itu, kamu harus menyusun semua huruf-huruf tersebut ke dalam satu gambar membentuk KATA tersebut. Dan yang terakhir harus kamu lakukan adalah membuat post gambar tersebut di wall Facebook Haru, beserta kesan-kesan kamu terhadap Blog Tour kali ini. Haru akan langsung memilih dan mengumumkan pemenangnya.

10 comments:

  1. Hai kak, Salam kenal^^
    Ikutan ya kak #Yeaayy!!^^

    "Jelaskan pengalamanmu dengan cheerleading"
    pengalamanku dengan cheer hanya sebatas nonton film doang. gak pernah secara langsung nge-liat. pengennya suatu hari nanti aku bisa nge-liat secara langsung dan dari dekat :D #wish. Waktu pertama kali liat Cheer itu ketika aku SD. gak sengaja nonton sinetron remaja dan si ceweknya ikut cheer. dulu aku belum tau apa nama kegitan itu karna tdk ada dlm stu scene pun dijelaskn apa nama kegiatan itu, jadi aku hanya menyebutnya dance. Aku bilang pada diriku sendiri "Aku pengen dance kayak gitu". dan aku mulai mengikuti kegiatan tari daerah atau pun dance di sekolahku, walaupun aku lebh mendalami tarian daerah.
    dan aku baru tau nama kegiatan itu adl cheer bukan dance, ketika SMP. dari situ, aku yg sdh mulai mengenal internet mulai mengumpulkan film2 romance yang ada cheernya (kurang ngeh rasanya klau gak ada romance:D) . dan kelak ketika SMA aku ingin jadi Cheerleader. itulahimpian ku yang sekarang hanya menjadi mimpi:(. Ketika itu aku sadar, bahwa aku gak ingin berpakain seperti mereka, pakaian ketat dan minim. aku gak ingin hanya karena aku ingin menjadi cheerleader, aku harus memakai pakaian seperti itu.itu perinsipku, tentu prinsip orang berbeda-beda^^. aku sadar bahwa tidak secara langsung aku men-judge apa yang mereka kenakan untuk kegiatan yang mereka naungi. Tapi sungguh aku sangat mengagumi kegiatan mereka. Mereka yang selalu harus tampil ceria, senyum sana-sini, semangat. pasti terkadang mereka mengalami down dn juga bad mood, tapi mereka berhasil mengatasi itu dan aku salut. gak semua orang bisa melakukan itu. butuh latihan yang ketat juga stamina yang benar2 harus dijaga (Hasil dri blog tournya cheer boy :D). Memang sudah sifat alami manusia termasuk aku kalau menilai sesuatu itu dari sisi negatifnya, jarang ada orang yang menilai dri sisi positifnya. Judge-judge yang mereka terima dri org sekeliling bkn menjadi suatu hal yang seharusnya membuat mereka mundur dan menyerah akan Cheer tapi mereka tetap bertahan dan mengabaikan org2 yng menilai mereka dri sisi negatifnya. Aku pernah berpikir utk keluar dari dunia tari karena capek latihan, tapi setelah menonton film ttg cheer, akugak jadi keluar. Aku berpikir, aku yang hanya latihan tangan dn kaki serta menjaga kesehat tubuh belum ada apa-apanya dengan mereka yang srg mngalami cedera krna kegiatan yng mnurutku cukup extreme krn lempar2 org keatas gitu(:D), mereka aja gak menyerah dn bertahan, masa aku menyerah? Mereka lah yg mnjadi motivasiku utk ttp bertahan sekeras apapun latihan yng aku jalani.

    Dan karena ada nya blog tour ini aku tau bahwa cheer itu adalah olahraga, cheer itu juga bisa dilakukan oleh cowok bukan hanya cewek walaupun dengan pakaian yang pstinya berbeda hehe (gak mungkin sma kn?:D), dan juga cheer itu suatu kegiatan yang membanggakan krna bnyak cheer indonesia yang sampek lomba ke luar negri.. Daebak!:D

    Berkat adanya mereka si Cheer, tim atlit cowok yang sdg bertanding mnjadi lbh smangat. sorak-sorai, tarian dgn pom-pom ditngan, itulah gaya mereka.
    Menurutku, seharusnya Cheerleader itu dibudidayakan biar gak punah :D(hehe). Sukses terus buat Cheerleader dimanapun berada terutama di Indonesia, Cheerleader cewek maupun cowok, Terus maju pantang mundur!! Ganbatte^^!!

    Panjang ya kak?? hehe
    pasti bacanya bosan. bnyak typo, blom lagi critaku berbelit-belit haha
    maaf ya kak.. Wish me luck^^

    Twitter : @adeanugrah11
    Link share ; https://twitter.com/adeanugrah11/status/470796842247012352

    ReplyDelete
    Replies
    1. Email nya ketinggalan:)
      adeanugrahsiahaan@ymail.com Thanks kak^^

      Delete

  2. Jujur saja, pertama kali melihat cheerleading pendapat aku ya negatif, sama seperti orang2 kebanyakan. Anggotanya kan biasanya cewek2 cantik yang hobi dandan dan pake baju seksi hehe. Terus juga kadang ga semua orang yg ikutan cheers beneran pengen ngasih semangat ke orang2, kebanyakan dari mereka cuma pengin eksis dan dipandang "wow" karena ikutan cheers yg rata2 anggotanya pada populer. Dulu bahkan waktu masih sma, hari pertama mos aku didatengin segerombolan anak cheers yg minta aku utk ikutan gabung sama mereka, malah agak maksa dikit. Dan jujur aja aku sama sekali ga tertarik ya karena pendapat negatif orang2 itu dan pendapatku sendiri. Aku jarang ngeliat cheers latihan, tapi yg aku lihat kebanyakan mereka cuma lenggak lenggok gaya2 doang hehe. Tapi setelah baca Jump! karya Moemoe Rizal dan Cheerboy! karya
    Asai Ryo, pelan2 pandangan negatifku ttg cheers mulai berubah. Aku mulai memahami ternyata menjadi seorg cheerleader sangat susah. Butuh tubuh yg lentur, dan semangat yg membara utk bisa melakukan gerakan2 yg berbahaya bahkan bisa bikin tulang patah! Malah kakak kelas aku ada yg bocor kepalanya karna jatoh pas bikin piramid. Memang sih ga semua orang bener2 niat masuk cheers, cuma skrng aku mulai menghargai org2 spt yg ada dlm novel jump & cheerboy. Benar2 serius menekuni bidang yg disukai mereka, yaitu cheers. Memang yg dilihat org hanya kehidupan glamor, eksistensi, dan kepopuleran anak2 cheers, makanya dipandang negatif. Tapi kerennya, tokoh di novel jump ga memedulikan hal itu. Ga peduli omongan miring orang ttg mereka, mereka malah berusaha membuktikan kalo mjd cheers tuh ga segampang yg org pikir, dan perlu usaha serta kerja keras, ga cuma modal seadanya dan pgn eksis aja. Salut sama anak2 cheers yg cinta sama cheerleading dan benar2 bertujuan ingin menularkan semangat ke org2 yg melihat mereka dgn gerakan yg nauzubilah susahnya :"D sempet baca halaman pertama di cheerboy, dan asli bingung sama orang yg bisa nahan beban orang yg berdiri dipundaknya, atau nahan orang yg berdiri dipunggungnya utk buat piramid. Salut jg sama anak cheers yg berani jatohin diri kebawah dan percaya sama anggota lain bakal nangke dia. Aku banyak belajar setelah baca 2 novel itu, cheers mungkin cuma buat jd ajang eksistensi bagi sebagian orang yg ga bener2 cinta olahraga cheerleading. Namun bagi mereka yg sungguh2 cheerleading itu jadi ajang mereka utk unjuk gigi ke org2 yg suka iri dan memandang sebelah mata kpd mereka, kalau cheerleading itu ga mudah, penuh perjuangan, dan sarat akan bahaya jika nggak hati2. Dan kepopuleran mereka serta eksistensi mereka hanyalah bonus dari semua kerja keras mereka menularkan semangat kepada orang2 yg melihat mereka. Cheers! ^^

    Nama: Fabiola Izdihar
    Email: fabizdihar@gmail.com
    Akun twitter: @wolfhan88
    Link shared: https://mobile.twitter.com/wolfhan88/status/470902109441777664

    ReplyDelete
  3. Kakak! Ikutaaannn yaa :) :) :)


    "Jelaskan pengalamanmu dengan cheerleading. Bisa karena kamu mengalaminya sendiri, atau kamu pernah melihat langsung di dalam suatu pertandingan atau hanya dalam film saja."

    Jujur pengalaman cheerleading-ku hanya di dalam film. Soalnya, di sekolahku nggak menyediakan olahraga tersebut.
    Awalnya, aku tuh anti banget sama yang namanya cheerleader. Gimana nggak? Para cheerleader rata-rata sekumpulan gadis yang hanya menampilkan pesona mereka. Dan yang paling aku nggak suka, mereka harus berpakaian ketat dan serba mini. Sudah begitu, kalau di film, para gadis akan berteriak dan beradu kecantikan yang pada yang menurutku terkesan norak dan terlalu centil saat mendukung tim di salah satu pertandingan. Maka dari itu, aku nggak pernah tertarik sama sekali dengan cheerleaader.

    Nah, pas baca postingan di salah satu host blog tour Cheer Boy ini. Aku sadar, ternyata aku sudah dibutakan oleh film. Film hanya melebih-lebihkan saja. Padahal sebenarnya, cheerleader itu merupakan salah satu cabang olahraga dan kegiatannya bukan cuma bersorak, namun dalam cheerleader sebuah gerakan dan kekompakan sangat penting. Ternyata menjadi seorang cheerleader itu sulit dan beresiko. Gerakannya itu bisa mengundang cidera dan semua orang belum tentu bisa melakukannya.
    Tetapi pada kenyataannya, hingga saat ini, banyak orang yang melihat dengan sebelah mata saja. Mungkin mereka berpikir hal sama denganku sebelumnya. Lagi-lagi akibat tontonan di film.
    Kini, aku sudah nggak anti lagi sama olahraga yang satu ini. Olahraga yang menurutku unik. Dan harusnya dikembangkan di kalangan pelajar. Agar mereka tak lebih dulu memandang cheerleader dari sisi negatifnya. Mereka juga harus paham dengan seluk beluk olahraga ini. Termasuk aku, terbuai dengan adegan di film, sampai anti dan membenci cheerleader.




    Nama: Nurdiani Soffa
    E-mail: nurdiani.soffa@gmail.com
    Link tweet: https://twitter.com/feicloudsm/status/471670890535473152
    Twitter: @feicloudsm

    ReplyDelete
  4. Halo kakak.. :) salam kenal ya kak :)

    Jelaskan pengalamanmu dengan cheerleading. Bisa karena kamu mengalaminya sendiri, atau kamu pernah melihat langsung di dalam suatu pertandingan atau hanya dalam film saja.

    Hmmm pertanyaannya pengalaman dengan cheerleading ya kak? Bisa dibilang aku gak pernah kak ikutan cheerleading kayak gitu .. Soalny sadar diri sih, gak bisa ngapa-ngapain ntarannya :D Tapi aku punya sedikit pengalaman lucu sih kak tentang cheerleading ini :D

    Jadi gini, dulu waktu zaman aku masih SMP (beberapa tahun silam) :D Cheerleader itu beken banget di masa jayanya pas aku lagi SMP itu kak. Jadi aku itu bingung banget kenapa sih tiap latihan Cheerleader pasti anak-anak cowok di sekolah kuu itu tahan gak langsung pulang ke rumah. Mereka bela-belain buat nonton latihan Cheerleader dulu di lapangan sekolah. Padahal ya Kak, itu panasnya menyengat banget loh, secara kan tengah hari bolong gitu latihannya, sehabis pulang sekolah. Jadi suatu hari, saking penasarannya, aku ikutan sama anak-anak cowok kelasku buat nonton latihan Cheerleader itu. Gak tahu kenapa, mereka pada milih posisi tepat di ujung garis finish(berakhirnya) rute Cheerleader itu .. aku bingung juga sih, soalnya kan pasti gak keliatan semua itu yang latihan. Nah usut punya usut, rupanya kak, mereka itu sengaja nunggu di akhir supaya bisa ngeliat si pemimpin Cheerleader nya itu. Bukan maksud mereka mau ngeliat penampilan, atopun keahlian si cewek itu mainin tongkatnya itu kak, melainkan untuk melihat ... (maaf ya kak sebelumnya) dalaman si cewek. Soalnya kan kita semua tahu kalo yang namanya baju Cheerleader itu udah pasti seksi-seksi abiss.. nah jdi mereka itu rupanya ngincer itu kak.. ya ampun, aku aja sampe ngucap gitu kalo inget kejadian itu, gak nyangka, masih pada kotor dan pendek banget pikiran temen-temenku waktu itu. Tapi mungkin wajar juga lah ya kak, soalnya kan mereka masih pada kecil waktu itu, jaman SMP gitu nah. Hmm. Jadi mungkin itu sih kak, pengalaman yang aku punya dengan Cheerleader itu ..

    sebenernya Cheerleader itu positif kok, tergantung orang aja menilai gimana.

    Nama: PUTRI AJENG STEPHANIE
    Alamat email: putristephanie20@gmail.com
    Link tweet: https://twitter.com/putribaweell/status/472359830636621824
    Akun twitter: @putribaweell

    ReplyDelete
  5. Mau ikutan ya kak.. :)

    Jelaskan pengalamanmu dengan cheerleading. Bisa karena kamu mengalaminya sendiri, atau kamu pernah melihat langsung di dalam suatu pertandingan atau hanya dalam film saja.

    Pengalaman dengan cheerleading ya? Kalau dibilang pengalaman, sebenarnya nggak terlalu banyak, karena nggak pernah terjun langsung ke dunia itu. Tapi, sebagai orang awam (yang nggak pernah ikut cheerleading langsung), aku cukup tahu tentang apa itu cheerleading. Ditambah dengan pengalaman dan wawasan yang aku dapat selama blog tour ini.
    Jadi, awal aku bersentuhan dengan cheerleading adalah saat masih duduk di bangku SMP. Di SMP-ku ada ekstrakulikuler cheers yang pastinya anggotanya penuh dengan cewek-cewek yang populer, dan dikenal oleh banyak murid di sekolah. Karena pada dasarnya aku bukan tipe yang suka jadi pusat perhatian orang asing, aku nggak pernah punya pikiran untuk ikut ekskul ini.
    Beberapa kali selama jadi murid SMP, aku melihat penampilan mereka di pertandingan-pertandingan antar sekolah. Ya, aku cukup terpesona melihat mereka. Saat beberapa gadis mengambil kuda-kuda di bawah, dan satu orang mulai mengambil ancang-ancang, melompat, dan diterbangkan, kemudian ditangkap kembali oleh rekan-rekannya. Aku masih bisa mengingat mereka samar-samar, menggunakan seragam yang didominasi warna hitam dan corak merah, bahkan sampai sekarang aku sudah menginjak bangku kuliah di semester 4. Mungkin karena hanya mereka satu-satunya tim cheers yang bisa aku lihat secara langsung seumur hidupku. :v
    Setelah menginjak bangku SMA, aku sama sekali tidak pernah melihat cheers secara langsung lagi. Meskipun saat SMA, ada kompetisi Basket dan Cheers antar SMA yang terkenal di daerahku, tapi aku tidak pernah melihat pertandingan itu sama sekali. Cheers masa SMA-ku hanyalah Cheers yang ada di film.
    Ada satu film, yang dulu pernah ditayangkan di televisi, tentang Cheers dengan tim campuran yang berusaha dalam pertandingan antar sekolah. Penampilan pamungkas tim ini pun masih terbayang samar-samar di kepalaku. Meski hanya lewat film, tapi penampilan mereka tetap memukau. Bagaimana mereka melakukan trik, dan bagaimana mereka berusaha tersenyum. Tapi sayang, hanya itu yang bisa kuingat. Aku sama sekali tidak ingat apa judul filmnya. Kalu bisa, aku ingin melihat film itu sekali lagi.
    Setelah lulus dari SMA, dan memasuki bangku kuliah, aku baru bersentuhan lagi dengan cheers setelah novel Cheer Boy!! ini terbit. Ya, seperti disegarkan kembali dengan ingatan masa lalu, sewaktu membaca novel ini, aku jadi seperti mengorek-korek ingatan dan wawasanku tentang cheers dari dulu hingga saat ini. Selain cheers, aku pun bisa merasakan persahabatan antar cowok-cowok dalam satu tim itu. Itu menyenangkan! Seperti... hoo, jadi beginikah kalau cowok-cowok nimbrung, naruhodo...

    Yah, itu saja yang bisa aku sampaikan mengenai pengalamanku dengan cheerleading. Sama sekali nggak ada apa-apanya mungkin, tapi menyenangkan. Hey, bukankah menyenangkan, saat meskipun kamu tidak bisa bersentuhan langsung dengan suatu hal, tapi kamu bisa merabanya lewat film atau buku, dan menyadari bahwa kau cukup berwawasan tentang suatu hal yang mungkin tidak semua orang tahu! Wawasan itu penting! XD

    Wah, penjelasan tentang pengalamanku panjang ya?
    Terima kasih sudah mau membaca sampai sini.. :D
    Wish me Luck! X3

    Nama: Novia Lutfi Susanti
    email: lilynohanakyoko@gmail.com
    link tweet: https://twitter.com/kyokupie/status/470794775298179074
    (memang sudah sejak hari pertama sih, sharenya, tapi baru sempat jawab sekarang.. ^^a )

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oya, ketinggalan,
      Akun Twitter: @Kyokupie
      Yah, meskipun bisa dilihat dari link tweetnya sih.. :3

      Delete
  6. Hi, kak aku ikutan yaaa... :D

    Pengalaman q tentang cheerleading? Aku Cuma pernah lihat cheerleading ditv, Tepatnya saat menonton film…. Aku kagum banget liatnya…. Gmana gk kagum…cheerleadingnya bergerak lincah, dan energik…. apalagi saat para cheerleading membentuk sebuah formasi seperti pyramid dengan 1 atau 2 orang diatasnya… bner-bner keran banget….
    Stelah aku nonton muncul pertanyaan… susah gk ya…? gmpang gk ya Jadi cheerleading?

    Pertanyaan ku terjwab, setelah tau penerbit haru nerbitin novel yang berjudul cheer boy, dan ngadain Blog Tour tentang novel Cheer Boy, aku ngikutin dari blog – ke blog, dan itu membuat pengetahuan ku tentang cheerleading bertambah,, aku jadi tau sejarah cheerleding, ternyata jadi cheerleading itu butuh perjuangan keras…
    Cheerleading bner-bner keren… :D


    Nama : Ayu Arista
    E-mail : ayuarista805@yahoo.co.id
    link tweet : https://twitter.com/AyuArista16/status/472897993356500992
    Twitter : @AyuArista16

    ReplyDelete
  7. hai kak^^ ikutan deh ya di hari terakhir hehe XD
    bismillah semoga menang! ngikutin dari awal sampe sini tuh penuh perjuangan wahaha XD

    "Jelaskan pengalamanmu dengan cheerleading. Bisa karena kamu mengalaminya sendiri, atau kamu pernah melihat langsung di dalam suatu pertandingan atau hanya dalam film saja."

    dimulai dari kenalnya aku sama cheerleading dulu yah kak hehe. dulu kalau ga salah waktu aku masih SMP, nenekku kan sukanya nonton FTV atau gak sinetron remaja gitu, nah aku juga ikutan nimbrung. aku berpikir awalnya cheerleading itu bukan olahraga resmi, melainkan cuma cewe remaja yang jingkrak jingkrak bawa pompom buat ngedukung club/regu favoritenya, trus ditambah atraksi deh biar dibilang gahuul gitu wk. aku sih ga berpandangan jelek awalnya sama olahraga cheerleadingnya itu sendiri, tapi aku berpandangan negatif ke pakaian yang mereka pake>< padahal kan bisa pake leging atau celana yang agak panjangan gitu hihi.
    nah untuk pengalaman pribadi, maaf ya kak kalau panjang banget hihi~
    aku pernah diajak guruku waktu itu untuk nonton lomba basket tingkat provinsi. nah kebetulan disitu ada beberapa cewe cewe yang jadi cheerlading, kayanya seru. diliatin banyak orang, atraksi didepan banyak orang, senyum ceria didepan banyak orang, waw gila pengen banget!><
    nah setelah aku kelas 1 SMA pertengahan semester 2, sebelum classmeeting kan ada yang namanya rapat MPK gitu, disitu aku ngusulin ke osisnya buat ngadain lomba cheerleading antar kelas. kan seru tuh kak!>< tapi ternyata ditolak:( katanya sih "sekolah kita kan sekolah muslim, masa iya harus pake baju yang begitu?" masalahnya pakaian lagi pakaian lagi:( sungguh deh 2 hari aku mikirin gimana caranya lomba cheerleading itu harus ada di classmeet nanti. soalnya aku pengen nunjukin ke temen temen kalau cheerleading itu kegiatan yang bener bener olahraga, bukan cuma kegiatan jungkrak jingkrak kaya yang mereka kenal.
    nah terus, waktu H-2 bulan classmeet, kan ada rapat lagi tuh. aku ngusulin gimana kalau diadain lomba senam, sekaligus ditambah aksi kaya cheerlading. kan kalau senam pake trening panjang sama kaos panjang ga ada salahnya hehe. nah setelah itu usulanku di tolak lagi, katanya bahaya senam ada atraksinya. sedih lagi deh T.T
    disitu aku ga patah semangat, aku langsung saja datengin guruku yang waktu itu ngajak aku nonton pertandingan basket. aku langsung cerita kalau sebenernya cheerleading itu olahraga yang bagus. cocok buat anak seumuran aku. kebetulaaaaaaaan banget haru nerbitin buku cheerboy! dan setelah aku baca bukunya (saking terobsesi pengen diadain lomba cheerlading disekolah, aku sampe beli buku cheerboy!:D), aku baru tau kalau cheerleading itu juga bisa COWOK! langsung besoknya aku langsung datengin guruku, aku bilang kalau cheerleading ternyata juga bisa dilakuin cowok. guruku awalnya ga percaya, dia bilang kalau kebanyakan cheerleading itu kerjaan cewek. langsung aja deh aku ngasuih buku cheerboy dan nyuruh guruku baca (ini moment degdegan banget kak, ada rasa sedikit takut nyuruh guru sendiri baca novel><) tapi akhirnya guruku mau, setelah 4 hari gitu, guruku langsung setuju dan bilang ke aku kalau dia mau ngusulin juga:D (aaa disini aku seneng banget tau kak!!)
    nah setelah guru olahragaku usul ngurus ini ngurus itu, dan akhirnya diadain juga lomba senam+atraksi cheers! dan sekarang nih, 3minggu lagi kan udah classmeet, kebetulan aku ikut sebagai perwakilan kelasku. aku ikut lomba itu^^ dan senengnya lagi, aku jadi base:D kata pelatihku sih, base itu paling penting karena bisa menopang top^^ ah pokoknya kalau ditanya tentang pengalaman pribadi tentang "cheerleading" aku langsung pengen loncat rasanya:D dan blog ini yang paling aku suka, soalnya pertanyaan kuisnya tentang pengalaman pribadi, jadi aku bisa cerita deh hehe^^ maaf kepanjangan ya kak:(


    Nama: Astria Yuli Satyarini Sukendar
    Email: astriayuli52@yahoo.com
    Link tweet: https://twitter.com/RiniSkndr/status/473035043636383744
    Twitter: @Riniskndr
    *NB: maaf ya kak, ini aku pake blognya adekku jadi uname blognya cowo hehe^^

    ReplyDelete
  8. Berbicara mengenai pengalaman cheerleading, sebenarnya nggak begitu banyak yang aku alami. Seingatku, mungkin pernah ya, tapi nggak bisa disebut aksi cheerleader juga sih. Heheh...

    Beberapa tahun lalu, waktu masih seumuran SD kalau nggak salah, karena pengaruh tontonan televisi, aku sama temen-temen kadang suka aneh-aneh sendiri dengan menirukan gaya cheer, lompat-lompat lah, teriak-teriak lah, dan split ala anggota cheerleader. Satu di antara temen-temenku itu memang ada yang jago sih, walau sebenarnya pengaruh lingkungan sekolah kami nggak mendukung banget untuk hal itu. Maklum lah ya, sekolahku kan jauh dari kota besar, hihi. Nah, walau niatnya memang iseng, kadang keisengan kami ini bisa dimanfaatkan juga, paling nggak jadi tim pemandu sorak dalam pertandingan olahraga antar sekolah.

    Sayangnya, karena beberapa di antara film-film itu memang 'membius' kami dengan aksi cheer-nya, maka jadilah kami anggota cheerleader (tidak resmi). Beberapa temenku mulai latihan gerakan-gerakannya hasil dari tontonan itu, walau kami tahu sebenarnya harus ada profesional khusus yang ahli dalam hal ini. Malah, ada adik teman sekelasku yang jago banget gerakan split bahkan tanpa ada aba-aba khusus, mungkin anak-anak memang masih dalam keadaan lentur kali ya. Malangnya, karena aku 'coba-coba' di rumah dengan menirukan gaya split dan lompat itu, aku malah jatuh sendiri, hasilnya... kaki aku terkilir dan badan serasa remuk seketika. Sebenarnya biasa aja sih kejadiannya, nggak begitu parah sampai tulang patah, cuma ya gitu... karena keisengan itu aku sempet nggak sekolah hampir satu minggu. Itu bikin temen-temen yang tadinya main cheer jadi nggak lagi karena udah 'memakan korban' yaitu aku, haha.

    Pas SMP, masih dari pengaruh tontonan juga, aku mulai kurang suka dengan kegiatan yang satu ini, soalnya rata-rata dan kebanyakkan dan mungkin hampir semua anggota cheerleader pasti pakai pakaian yang minim dan ketat. Dan itu bertabrakan banget sama aku yang (sekarang) udah menutup aurat dan berkerudung. Bukan nggak suka sih sebenarnya, cuma kalau disandingkan lagi dengan adat ketimuran, memang agak kurang cocok. Kecuali, kalau pakaian cheerleading dibuat sesuai dengan khas Indonesia yang menjaga kesopanan, maksudnya adalah... rok mininya nggak sampai mini banget, walaupun di atas lutut ya jangan sampailah membuka terang-terangan, hehe.

    Pernah satu kali saat menjadi penonton suatu lomba pertandingan olahraga antar sekolah, aku juga lihat aksi cheerleader dari tim pemandu sorak sekolah lawan. Keren sih, keren banget malah. Apalagi pakaian yang dikenakannya juga menurutku nggak sampai minim banget, pas lah untuk seukuran pelajar SMP yang masih unyu-unyu >u< Heheh... sekarang sih, nggak lagi menekuni aksi ini, bahkan iseng sekalipun, soalnya jadi pemain cheerleader itu susah-susah-susah-gampang, ada beberapa aturan tertentu yang harus dipenuhi dan tentunya nggak main-main dalam gerakannya. Ya semoga aja, beberapa tahun ke depan, kegiatan yang satu ini nggak hanya jadi ekskul sekolah aja, tapi juga jadi ajang perlombaan bahkan sampai masuk kategori di Pertandingan Olahraga Nasional, hehe.

    Nama: Asy-syifaa H. S.
    Email: asysyifaahs[at]yahoo[dot]com
    Link tweet: https://twitter.com/asysyifaahs/status/473077252653973504
    Twitter: @asysyifaahs

    ReplyDelete