Friday, August 16, 2013

[Book Review #4] The Bone Collector

Judul : The Bone Collector (Kolektor Tulang)
Penulis : Jeffery Deaver
Penerjemah : Sendra B. Tanuwijaya
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Desember 2007
Tebal buku : 616 halaman
Genre : Thriller, Crime
ISBN-10 : 979-22-3374-1
ISBN-13 : 978-979-22-3374-2
Rating: 4,5 bintang dari 5

Deskripsi dari Goodreads:

Lincoln Rhyme–mantan detektif Forensik yang andal–lumpuh dari leher ke bawah, hingga hanya tergeletak tak berdaya. Ia sudah berniat bunuh diri ketika mantan rekan kerjanya minta bantuan. Permintaan yang tidak bisa diabaikannya.

Sebelah tangan ditemukan terkubur di dekat jalur kereta api yang terpencil di West Side, New York. Tangan itu milik orang yang menaiki taksi di bandara dan tidak pernah sampai tujuan. Si sopir taksi adalah Kolektor Tulang.


Kolektor Tulang–pembunuhd an penculik yang terobsesi dengan kota New York tua–meninggalkan petunjuk-petunjuk yang hanya bisa dipahami oleh Lincoln Rhyme. Sementara waktu bergulir menuju kematian beruntun orang-orang yang tak bersalah, polisi wanita yang bertindak sebagai kaki dan tangan Rhyme bergegas ke lokasi ditemukannya para korban dan menguraikan petunjuk-petunjuk di Kolektor Tulang.

Perlahan-lahan Rhyme mulai mempersempit jebakan ke sekeliling si penculik. Tetapi tampaknya si Kolektor Tulang punya rencana sendiri, menjebak Rhyme…

Seri Lincoln Rhyme Thriller :

1. The Bone Collector (1997) – diterjemahkan oleh GPU
2. The Coffin Dancer (1998)
3. The Empty Chair (2000)
4. The Stone Monkey (2002)
5. The Vanished Man (2003) – diterjemahkan oleh GPU
6. The Twelfth Card (2005) – diterjemahkan oleh GPU
7. The Cold Moon (2006) – diterjemahkan oleh GPU
8. The Broken Window (2008)
9. The Burning Wire (2010)
10. The Kill Room (2013)

Review :

Lincoln Rhyme, seorang penderita kelumpuhan total, quadriplegic, adalah seorang detektif handal. Ia menjadi lumpuh ketika menangani sebuah kasus dimana seorang pembunuh yang berkeliaran membunuhi para polisi. Dan pembunuh itu ternyata adalah seorang polisi juga.

Rhyme tertimpa balok dan terkubur selama empat jam. Akibatnya ia mengalami trauma tulang belakang atau C4 (zona demiliterisasi luka saraf tulang belakang). Ia tidak lagi bisa menggunakan kaki dan lengannya. Otot perut dan dadanya sebagian besar tidak lagi berfungsi dan ia bernafas dari diafragmanya. Satu-satunya bagian tubuh yang dapat ia gerakan adalah jari manis kirinya.

Amelia Sachs, seorang polisi patroli yang tiba-tiba terlibat dengan kasus pembunuhan setelah ia menemukan salah satu mayat terkubur yang tangannya disengaja menyebul keluar dari tanah, berlumuran darah, tanpa daging, dan pada salah satu jarinya diselipkan sebuah cincin. Sachs menjadi mata, kaki, dan telinga bagi Rhyme. Ia memeriksa TKP atas permintaan Rhyme.

Buku ini adalah buku keempat karya Jeffery Deaver yang saya baca. Sebelumnya saya tidak mengenal serial misteri Lincoln Rhyme ini. Saya langsung loncat membaca buku ke-6, Twelfth Card lalu setelah itu The Vanished Man padahal buku ini adalah seri pertama dari serial misteri Lincoln Rhyme. Tapi untung saja ceritanya tidak terlalu melenceng jauh apabila dibaca secara acak. Tetap saja bisa dinikmati.

Kelebihan dari Lincoln Rhyme itu adalah pada detail. Setiap bukunya selalu terperinci, fokus, dan informatif. Saya membaca buku ini dari awal tidak ada kata bosan, yang ada ingin terus membacanya sampai habis.

Klimaks dan aksi dalam bukunya menegangkan, serta ending yang tidak disangka-sangka, terutama si unsub tersebut. Dan yang membuat menarik, ternyata si kolektor tulang tersebut membaca buku yang ditulis oleh Rhyme tentang Physical Evidence.

Buku ini juga telah diangkat menjadi sebuah film yang diperankan oleh Denzel Washington dan Angelina Jolie.

The Bone Collector (Trailer)

2 comments:

  1. Kolektor Tulang, justru buku Deaver yang saya baca pertama kali, dan sama, gak ngeh kalau ini buku ada seriesnya pas pertama kali baca.
    Setuju, masalah detail emang Deaver jagonya. Di buku ini juga twistnya kampret abis, gak kepikiran kalau pelakunya ternyata dia.
    Sayang yah GPU gak nerbitin terjemahan seriesnya lengkap. Kalau baca ebooknya gak kuat natap layar lama, kalau beli impornya mahal gila -___-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin GPU juga awalnya ga ngeh ini buku berseri, jadi loncat2 (?)
      Semoga aja sisanya diterjemahkan, kalo baca ebook-nya bakalan ga kuat baca istilah2 yang jelimet .___.

      Delete