Thursday, October 3, 2013

[Book Review #27] Hold Me Closer, Necromancer

Penulis: Lish McBride
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Penyunting: Pujia Pernami
Penerbit: Atria
Cetakan I, Juni 2011
Tebal: 448 halaman
ISBN: 978-979-024-481-8
Rating: 4 dari 5 bintang

Blurb:

Membangkitkan mayat pastinya lebih seru daripada membalik daging burger.

Perkenalkan Sam, cowok biasa yang sedang meniti karir di dunia makanan cepat saji.

Masuk Douglas, seorang necromancer yang kuat dan keji. Douglas segera mengetahui bahwa Sam juga necromancer – yang merupakan berita baru buat Sam – dan dia sama sekali tidak senang memiliki pesaing di dunia paranormal yang sudah cukup sesak di Seattle. Sekarang, Sam menyembunyikan temannya yang sudah menjadi mayat hidup dan terkurung bersama seorang gadis serigala.

Dia hanya memiliki waktu seminggu untuk melarikan diri dari cengkeraman Douglas. Hanya satu minggu untuk menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan misteriusnya yang terpendam.

Review:

Samhein Corvus LaCroix atau biasa dipanggil Sam, mengalami hidup yang tenang di Seattle. Dia bekerja di restoran cepat saji bersama temannya Ramon, Frank, dan Brooke. Pada saat mereka sedang iseng bermain hoki kentang, Sam tidak sengaja memecahkan lampu belakang mobil seseorang dengan kentang tersebut. Kejadian itu mengarahkannya pada pertemuan pertamanya dengan Douglas Montgomery.

Douglas adalah seorang necromancer berpengalaman yang menjabat juga sebagai Dewan. Ia menemukan Sam belum pernah melaporkan keberadaannya kepada Dewan dan di samping itu Douglas tertarik dengan kekuatan Sam yang sama sepertinya. Seumur hidupnya, Sam tidak mengetahui tentang jati diri dan kekuatannya. Maka pada saat Douglas mengatakan di depan wajahnya apa itu necromancer, ia masih bingung dan setengah tidak percaya.
Kuatnya tekad Douglas untuk mendapatkan Sam, ia sampai mengirimkan sebuah paket ancaman untuk Sam. Douglas menawarkan akan mengajari Sam bagaimana cara memakai kekuatannya. Tapi jika ia menolak, Douglas tidak akan segan-segan membunuhnya. Pilihan Sam hanyalah menerima tawaran Douglas atau mati. Setelah suatu insiden terjadi padanya dan seorang temannya, mau tidak mau Sam menyerahkan nasibnya di tangan Douglas.
Buku ini menggambarkan dunia fantasi yang terpisah dari dunia nyata dengan penduduknya adalah makhluk-makhluk fantasi yang sebagian besar kita tahu. Ibaratnya seperti film Monster Inc. yang isinya monster, buku ini adalah Paranormal Inc. :p
Pertama kali membaca di bab-bab awal, saya dibuat bingung. Perpindahan sudut pandang dari POV 1 ke POV 3 dan sebaliknya, agak sulit dicerna oleh saya. Lalu setelah terbiasa, saya bisa membedakan antara kedua sudut pandang yang sengaja dipakai oleh penulisnya. Untuk sudut pandang orang pertama itu adalah Sam, sedangkan untuk sudut pandang orang ketiga itu kebanyakan adalah Douglas dan Brid. Saya jarang menemukan sudut pandang seperti ini dalam buku, dan sepertinya layak dicoba. Penulisnya berusaha mengenalkan tokoh lainnya tanpa ingin esensi Sam sebagai tokoh utama hilang.

Necromancer itu sebetulnya pilihan tema yang agak berat kalau menurut saya. Pasti pikirannya langsung ke soal zombi, kematian, arwah, ritual, dan darah. Tapi penulisnya dengan pintar memasukkan unsur komedi di dalamnya, hingga akhirnya buku ini mudah dibaca. Terjemahannya pun mengalir, walau ada beberapa typo yang seharusnya bisa hilang asal dilakukan pengecekan ulang kembali.

Biasanya kan kalau buku terjemahan, judul bab pun kadang diterjemahkan juga. Makanya saya agak heran, karena dalam buku ini tidak dilakukan. Baru pada saat halaman-halaman terakhir, penulisnya menuliskan keseluruhan playlist yang dipakainya sebagai penanda bab. Keren :D

Karakter yang dimuat dalam buku ini cukup banyak. Selain tokoh-tokoh yang berperan penting dalam hidup Sam, saya malah lupa. Bagusnya dari buku ini adalah bumbu roman yang biasanya ditonjolkan dalam cerita seperti ini justru hanya sedikit saja diulas. Untuk klimaks, saya agak kurang puas. Lawan Sam dari awal dikatakan sangat kuat, tapi ternyata hanya begitu saja. Kurang spektakuler :p

Saya menutup buku ini dengan beberapa pertanyaan yang masih belum terpecahkan. Semoga semua pertanyaan itu bisa dijawab di buku keduanya. Dan semoga saja Atria mau menerjemahkan kelanjutan dari buku ini.
Award: 1. William C. Morris YA Debut Award Nominee (2011) 2. YALSA Best Fiction for Young Adults (2011) 3. ALA's Top Ten Best Books for Young Adults (2011)

4 comments:

  1. bacaan untuk bulan ini juga. Udah lama belum sempet dibaca. Suka sama kalimat "Necromancer itu sebetulnya pilihan tema yang agak berat kalau menurut saya. Pasti pikirannya langsung ke soal zombi, kematian, arwah, ritual, dan darah" --> saya juga mikirnya githu.
    Tapi kayaknya ga bakal dilanjut deh sama Atria, udah 2 tahun sejak terbit ga ada kabar berita sekuelnya -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ga ada kabar beritanya. Sayang banget padahal bukunya lumayan -_-

      Delete
  2. waduh.... baca review ini jadi nyesel waktu itu gak jadi beli. Kupikir nuansanya gelap, "zombie, kematian, arwah, ritual dan darah" :p
    Tapi kelihatannya asyik ceritanya ya. Bener-bener jadi pengin baca. Fantasi yang tokohnya beda, Necromancer.
    *review-nya berhasil mempengaruhi pikiran* ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Cynthia. Yuk dibaca juga bukunya :D

      Delete