Friday, February 7, 2014

[Book Review #73] You Are The Apple of My Eye

Penulis: Giddens Ko
Penyunting: NyiBlo
Penerbit: Haru
Cetakan pertama, Februari 2014
Tebal: 350 halaman
ISBN: 602-774-228-3
Rating: 3,5 dari 5 bintang

Bisa didapatkan di: OWL Book Store

Blurb:

Kau sangat kekanak-kanakan – Shen Jiayi
Sedikit pun kau tidak berubah, nenek yang keras kepala – Ke Jingteng

Semua berawal saat Ke Jingteng, seorang siswa pembuat onar, dipindahkan untuk duduk di depan Shen Jiayi, supaya gadis murid teladan itu bisa mengawasinya. Ke Jingteng merasa Shen Jiayi sangat membosankan seperti ibu-ibu, juga menyebalkan. Apalagi, gadis itu selalu suka menusuk punggungnya saat ia ingin tidur di kelas dengan pulpen hingga baju seragamnya jadi penuh bercak tinta. Namun, perlahan Ke Jingteng menyadari, kalau Shen Jiayi adalah seorang gadis yang sangat spesial untuknya.


Karena masa mudaku, semua adalah tentangmu...

Review:


Ke Jingteng (Keteng) bercita-cita menjadi seorang komikus. Ia fokus dengan impiannya dan mengabaikan pelajaran sekolahnya. Di samping itu, ia sering sekali berulah di kelasnya sehingga namanya terus berada di peringkat pertama daftar hitam. Walaupun gurunya berkali-kali menghukumnya, Keteng tidak pernah jera dan selalu mengulang kembali.

Suatu hari, gurunya yang bosan dengan kelakuan Keteng sengaja memindahkan tempat duduk Keteng di depan bangku seorang murid pintar di kelasnya, Shen Jiayi. Keteng yang selalu berulah dibuat tidak berkutik di depan Shen Jiayi yang terus menyinggung Keteng karena sifat kenak-kanakannya.

Jiayi pun bersikeras untuk mengajak Keteng belajar. Awalnya Jiayi hanya meminjamkan buku pelajarannya yang telah diberi garis-garis berwarna, lama kelamaan ia pun mengajari Keteng Matematika. Keteng yang dulu selalu dapat nilai merah, sekarang bisa mendapatkan nilai 95 untuk Matematika.

"Setiap orang diberi talenta yang berbeda oleh Tuhan. Karena itu, hasil yang bisa didapat juga pasti tidak akan sama. Intinya adalah ketekunan. Aku juga tidak akan meremehkan orang yang menekuni hal yang berbeda dengan yang ingin kutekuni." - hal. 61

Selain Jiayi, Keteng pun dekat dengan Li Xiaohua. Hatinya mengarah pada Li Xiaohua setelah melihat Jiayi dekat dengan temannya, A He. Selain itu, dengan adanya Li Xiaohua semangat belajar Keteng terus meningkat hingga menembus daftar merah orang-orang berprestasi. Lalu sejak itu, Keteng belajar sekuat tenaga agar bisa mendapatkan Li Xiaohua.

Tapi karena Keteng dan Li Xiaohua tidak melanjutkan di sekolah yang sama saat SMA, dan ia juga selalu menghindari Keteng. Keteng menyerah. Lalu seakan tersadar kemana hatinya tertuju, ia mengakui... ternyata hatinya tertuju pada pada Jiayi. Masa SMA Keteng dan seterusnya, dipenuhi dengan cerita mengenai Shen Jiayi. Tentang cinta, persahabatan, impian, dan harapan.

"Biarkan dunia ini bisa berubah sedikit demi sedikit karena ada aku. Karena, duniaku tak lain adalah hatimu." - hal 197

"You are the apple of my eye. Kau adalah orang yang paling berharga untukku." - hal. 230

Akhirnya selesai juga baca bukunya. Terima kasih untuk Haru yang sudah memberikan buku ini untuk diresensi ^^

Pertama kali lihat buku ini di tweet Haru, saya langsung teriak girang. Karena kebetulan saya sudah menonton filmnya terlebih dahulu dan baru tahu bahwa ternyata buku ini adalah buku semi autobiografi penulisnya. Berarti... kisahnya Keteng dan Jiayi ini adalah kisah nyata! Karena saya kebetulan suka dengan pesan dan cerita filmnya.

Saya suka sekali dengan sampul bukunya yang kece. Ornamen pada desain sampul dan warnanya yang serasi membuat saya tertarik untuk membacanya. Begitu juga dengan terjemahannya yang enak dibaca dan mengalir, tidak sulit untuk membaca buku ini walaupun 350 halaman ini saya rasa cukup tebal.

Karena di sini penulis menceritakan tentang pengalamannya, ia menulis buku ini menurut sudut pandangnya. Agak gregetan juga sih sebetulnya. Karena Jiayi ini begitu kuat pengaruhnya dalam hidup Keteng dan teman-temannya, saya justru jadi penasaran akan sosok Jiayi ini aslinya seperti apa. Alur yang dipakai dalam buku ini adalah maju-mundur. Beberapa kali penulis menceritakan isi hatinya saat menulis pengalamannya dulu saat kisah ini ditulis.

Terus terang saya agak sulit menghapal tokoh-tokohnya karena saya memang jarang menonton film ataupun baca buku Taiwan. Jadi selain dari Ke Jingteng, Shen Jiayi, dan A He... saya tidak ingat nama tokoh yang lain ^^;;;

Shen Jiayi ini ibaratnya adalah maskot cinta untuk Ke Jingteng dan teman-temannya selaku pesaingnya. Tapi yang patut ditiru dan diambil sisi positifnya bahwa walaupun mereka semua bersaing, mereka tetap berteman dan tidak bermusuhan satu sama lain. Malahan... cinta yang dirasakan oleh Ke Jingteng membuatnya bersemangat untuk terus belajar dan memperoleh nilai terbaik di sekolahnya.

Adegan yang saya suka dalam buku ini adalah saat Ke Jingteng dan Shen Jiayi saling bertaruh untuk mendapatkan nilai tertinggi untuk Matematika, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Inggris. Walau tahu Keteng gak bisa menang dari Jiayi, tapi dia malah bersemangat dan melakukan taruhan tersebut dengan senang hati XD

Untuk keseluruhan, saya buka dengan buku ini dan merekomendasikannya untuk dibaca. Di dalamnya terdapat pelajaran yang dapat diambil jika kita memiliki impian yang besar. Semua proses dalam meraih impian itu adalah pengalaman yang berharga. Beberapa ceritanya pun dapat membawa saya melintasi waktu dan mengingat bagaimana suka duka saat dulu saya di SMA.

Seperti yang sudah saya singgung sedikit di awal, buku ini juga sudah diadaptasi menjadi film dengan judul yang sama pada tanggal 25 Juni 2011 dan menjadi box office di Taiwan, Hong Kong, juga Singapore. Giddens Ko untuk pertama kalinya menjadi sutradara dalam membuat film ini. Pemeran Ke Jingteng adalah Zhendong Ke dan pemeran Shen Jiayi adalah Michelle Chen.

 
Untuk yang udah baca bukunya, saya sarankan nonton juga filmnya. Berasa gak lengkap aja rasanya kalau ga nonton. Serius deh, filmnya bagus. Saya suka filmnya juga karena semua karakternya itu natural dan masalah yang dihadapi oleh Ke Jingteng dan Shen Jiayi itu kemungkinan besar juga pernah terjadi dengan kita atau orang-orang terdekat kita.


Ini salah satu kutipan dari filmnya yang sampai sekarang saya ingat:
“Ketika kamu sangat menyukai seorang wanita. Ketika ada seseorang yang mengasihi dan mencintainya, maka kamu akan benar-benar dari hati yang paling dalam mendoakan dia agar bahagia selamanya.” 

Review ini juga diikutsertakan untuk:
- Lucky No. 14 Reading Challenge (kategori Movies vs Books)
- New Author Reading Challenge 2014
- Young Adult Reading Challenge 2014
- Indiva Readers Challenge 2014

8 comments:

  1. heh? ada bukunya juga? baru tau -_- iya filmnya keren, lucuu :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, buku terjemahannya baru dirilis sama Penerbit Haru :D

      Delete
  2. eh cuma dapat 3.5 stars yah. Tapi penasaran sama buku ini sih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Agak kurang greget aja, Mbak. Tapi ceritanya bagus kok.

      Delete
  3. Mbak, kalo mau di-preloved hubungin aku yaaaaa *kedip manja* hihihi

    ReplyDelete
  4. makin penasaran sama buku ini, apalagi dulu filmnya pernah direkomendasikn sama seseorang, tapi sampe sekarang aku belum nonton :D

    ReplyDelete
  5. Ceritanya beda yaa sama yang di film? Hahaha. Pinjeeem >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedikit beda :))

      Oke Ciz... tar sekalian dikirim bareng yang Devil's Whisper ya...

      Delete