Tuesday, March 18, 2014

[Book Review #86] Just So Stories

Penulis: Rudyard Kipling
Penerjemah: Maggie Tiojakin

Ilustrasi dan desain cover: Staven Andersen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama, Desember 2011
Publikasi pertama: 1902
Tebal: 160 halaman
ISBN: 978-979-22-7803-3
Rating: 3,5 dari 5 bintang

Bisa didapatkan di: Grazera

Blurb:

Just So Stories adalah kumpulan kisah pengantar tidur yang ditulis oleh Rudyard Kipling—penulis novel klasik legendaris The Jungle Book. Dalam kumpulan cerita pendek ini, kisah-kisah lucunya bukan sekadar cerita, tapi juga dihiasi ilustrasi goresan Staven Andersen yang memperkaya kisah-kisah fabel ini.

Walau ditulis lebih dari seratus tahun lalu, cerita-cerita dalam Just So Stories tak lekang oleh zaman karena dipadukan dengan mutiara kebijaksanaan. Di sini kita bisa membaca kisah kenapa unta berpunuk, bagaimana macan mendapat tutulnya, kenapa gajah punya belalai, bagaimana alfabet diciptakan, dll. Semua kisah ini akan membawa Anda menuju petualangan menembus waktu dan imajinasi pengarang peraih nobel sastra, Rudyard Kipling.

Buku ini bisa dibaca oleh semua umur dan terutama bisa menjadi hadiah indah bagi putra-putri tercinta untuk membuka wawasan imajinasi dan kecintaannya terhadap buku.

Review:


Ada 12 cerita di dalam buku ini, di antaranya:
1. Kenapa Paus Tidak Bisa Memakan Manusia
2. Bagaimana Unta Mendapat Punuknya
3. Kenapa Kulit Badak Penuh Lipatan
4. Dari Mana Macan Mendapat Tutulnya
5. Kisah Si Anak Gajah
6. Tuntutan Seekor Kangguru
7. Asal-Muasal Armadilo
8. Surat Bergambar
9. Bagaimana Alfabet Dirumuskan
10. Kepiting dan Lautan Luas
11. Kucing Penyendiri
12. Entakan Kaki Kupu-Kupu

Ini pertama kalinya saya membaca buku karya Rudyard Kipling. Saya juga baru tahu ternyata beliau adalah penulis yang menulis The Jungle Book yang sangat terkenal itu.

Saya jatuh hati pertama kali dengan sampul bukunya. Sebuah ilustrasi yang menggambarkan seekor paus sedang memakan segala membuat saya memutuskan bahwa buku ini akan memiliki cerita yang menarik dan tidak biasa. Dan betul saja, saat saya mulai membaca dari cerita pertama sampai terakhir, saya mengagumi kedalaman imajinasi Rudyard Kipling. Kok bisa sih kepikiran untuk membuat cerita seperti itu? XD

Cerita favorit saya adalah Bagaimana Alfabet Dirumuskan. Saya menebak bahwa Rudyard Kipling berpikir sangat keras untuk menuliskan cerita ini, karena jelas sekali sulit membuat bagaimana asal mula alfabet itu diciptakan dan dibentuk pertama kali agar bisa dicerna oleh anak-anak yang membacanya.

Cerita lain yang saya suka adalah Kenapa Paus Tidak Bisa Memakan Manusia, Kisah Si Anak Gajah, dan Kucing Penyendiri.

Dari sisi terjemahannya, saya agak merasa pemilihan kata-katanya terlalu berat jika buku ini dibaca oleh anak-anak. Dan sebetulnya, jenis huruf yang dipilih juga tidak saya suka. Times New Roman itu selalu menjadi 'terlalu laporan' untuk saya. Di samping itu, saya agak bosan membaca bukunya karena paragrafnya berisi kalimat-kalimat panjang.

Untuk keseluruhan, buku ini bagus untuk dijadikan bahan bacaan anak-anak. Karena seluruh ceritanya memiliki jawaban untuk sebagian besar pertanyaan yang biasa diajukan oleh anak-anak. Buku ini juga memuat makna yang dapat diambil setelah kita membaca ceritanya seperti kebanyakan cerita fabel. 3,5 bintang untuk Just So Stories yang bukan hanya sekedar cerita saja.

Review ini diikutsertakan dalam:
- Lucky No. 14 Reading Challenge (kategori Walking Down The Memory Lane)
- 2014 TBRR Pile
- Children's Literature Reading Project
- Indiva Readers Challenge 2014

No comments:

Post a Comment