Wednesday, September 11, 2013

[Book Review #18] 4 Ways to Get a Wife

Penulis: Hyun Go Wun
Penerjemah : Putu Pramania Adnyana
Penyunting : NyiBlo
Cetakan kedua, Januari 2013
Penerbit : Haru
Tebal : 356 halaman
ISBN : 978-602-7742-04-8

Rating: 4 dari 5 bintang

Blurb:


Dicari: Istri Kontrak
Persyaratan: Usia 25-30 tahun, fisik sehat, dan penampilan rapi. IQ di atas 130. Memiliki pekerjaan tetap.

Kesepakatan: Diberikan uang kontrak dan upah per tahun standar lulusan universitas. Disediakan pakaian dan pembantu rumah tangga. Setelah kontrak selesai, akan diberikan keuntungan khusus seperti belajar di luar negeri.

Perhatian: Bukan kontrak seumur hidup. Masa kontrak maksimal 3 tahun. Kontrak akan diperbarui setiap tahun. Tidak diperbolehkan adanya kontak fisik atau keluhan apa pun.


Lampirkan CV, surat keterangan kesehatan, dan sertifikat tes IQ. Wawancara akan dilakukan setelah lulus seleksi dokumen.

~
Dunia sepertinya sudah semakin gila ketika aku melihat iklan untuk mencari 'istri kontrak' yang terpasang di koran hari itu. Apalagi, adikku sendiri yang baru berumur 20 tahun, yang memiliki perbedaan umur lebih dari 12 tahun dengan lelaki itu. Benar-benar sinting!

Setelah bersusah payah menjauhkan dan menyelamatkan adikku, lelaki itu malah berkata padanya dengan wajah datar. 'Tidak ada burung pedar, ayam pun jadi.'

Ayam? Siapa yang ayam? Sekarang ia malah menawariku menjadi istri kontraknya!



Review:

Kang Jung Won adalah seorang ahli nutrisi yang bekerja di kantin Universitas Kyung Hwan. Kesehariannya adalah mengurus kedua adiknya Hee Won dan Sung Won sebagai ganti kedua orang tuanya yang telah meninggal pada saat usianya dua belas tahun. Suatu hari pamannya pun meninggalkan anaknya, So Hee, untuk dititipkan dan diurus oleh Jung Won, lalu meninggalkan hutang kepada bank karena pamannya telah meminjam dengan memakai rumah peninggalan orang tua Jung Won sebagai jaminan.


Pagi-pagi saat Jung Won akan berangkat kerja, Hee Won menemukan sebuah iklan tentang lowongan untuk menjadi istri kontrak pada sebuah surat kabar. Jung Won yang menganggap bahwa dunia sudah menjadi gila dengan adanya iklan tersebut. Lain dengan Hee Won, ia berpikir bahwa itu adalah peluang besar baginya untuk menyokong cita-citanya untuk menjadi Miss Korea. Kemudian tanpa sepengetahuan Jung Won, Hee Won mengganti CV Jung Won dan menempelkan foto dirinya, lalu mengirimkannya ke Goryo Grup.


Di lain pihak, Kim Geon Hyeong, yang baru saja menerima warisan dari ayahnya dibuat pusing dengan kelakuan mantan pacarnya, Yoo Shin Hee. Ia sengaja memasang iklan istri kontrak itu untuk membalas Geon Hyeong yang begitu saja putus dengannya dan merelakannya untuk menikahi laki-laki yang dijodohkan oleh keluarganya. Status Geon Hyeong yang disebut-sebut sebagai anak di luar nikah adalah salah satu penghambat utama hubungannya dengan Shin Hee, dan pertentangan yang terbesar adalah dari kedua keluarga mereka.



"Terkadang, ada sesuatu yang harus kita relakan di dunia ini karena kita tidak bisa mendapatkan semuanya sekaligus." - hal. 76

Tanpa disangka oleh Geon Hyeong, Jung Won yang memperkenalkan diri sebagai kakaknya Hee Won datang dengan marah-marah pada Geon Hyeong agar melepaskan adiknya. Karena Jung Won berpikir bahwa Hee Won masih terlalu muda dan masih belum bisa berpikir dengan jernih. Tanpa disangka, ternyata keberanian Jung Won itu lah yang malah membuat Geon Hyeong berubah pikiran. Ia kini menawarkan status istri kontrak pada Jung Won.

Hal yang pertama yang harus dilakukan oleh Geun Hyeong adalah memperkenalkan Jung Won pada dunianya saat pernikahan Shin Hee. Tetapi di luar dugaan, Shin Hee malah kabur di hari pernikahannya. Geon Hyeong pun memutar otak. Ia menawarkan Jung Won agar menjadi istri kontraknya sampai Shin Hee benar-benar menikah. Geun Hyeong pun demi niatnya terbebas dari Shin Hee sampai rela pindah ke rumah Jung Won dan hidup bersama sebagai keluarga.

Tanpa sepengetahuan keduanya, ternyata perasaan cinta tumbuh di antara keduanya tanpa sengaja. Kerumitan hidup Geon Hyeong dan kepatuhan Jung Won terhadap peraturan keluarganya di mulai dari sini.



"Cinta membuat segala sesuatu di depan kita tampak gelap, kecuali mata pasangan kita." - hal. 154

Saya akan mulai dari sampul depan bukunya. Ilustrasinya akan membuat siapa saja yang gemar membaca buku roman akan tertarik untuk membelinya. Lalu yang membuat saya tertarik juga adalah embel-embel di bagian atasnya yang mengatakan bahwa penulis buku ini adalah penulis K-Drama 1/ of Anything dan Creating Destiny. Jadi rasanya bayangan saya tentang buku ini tidak akan jauh dari cerita ala drama-drama Korea yang sering saya tonton. Lalu betul saja. Setelah saya menyelesaikan buku ini sampai akhir. Kesan dan rasa K-Drama memang terasa sekali.

Tema kawin kontrak saya rasa cukup banyak diangkat, terutama dalam drama atau film Korea. Dan yang paling saya ingat adalah Full House. Walaupun cerita dalam buku ini tentu saja berbeda dengan isi cerita Full House. Di samping percintaan, buku ini juga mengangkat tentang keluarga. Bagaimana Jung Won yang sangat bertanggung jawab dalam mengurus kedua adiknya, satu sepupu, dan orang asing yang sama sekali sebelumnya tidak ia kenal. Jung Won menekankan bahwa arti keluarga itu sangat penting lebih dari apa pun. Dan hal ini juga yang saya rasa membuat Geon Hyeong jatuh hati.

Tidak ada karakter yang benar-benar jahat dalam buku ini. Itu adalah salah satu alasan yang membuat saya dapat menikmati buku ini tanpa perlu mengerutkan kening dalam-dalam. Semua sifat masing-masing karakternya tergambar jelas dan meninggalkan kesan tersendiri. Tapi, membaca buku ini bagi saya memerlukan waktu dua kali lipat dari biasanya. Ketebalan bukunya sebetulnya biasa saja, tapi dengan spasi rapat dan huruf yang penuh buku ini jadi tampak 1,5 - 2 kali lebih tebal dari halaman aslinya.

Ending buku ini cukup bagus. Sudah dapat ditebak dari awal. Hanya saja kejutan-kejutan dalam konflik yang ditawarkan terkesan terlalu ringan. Dan terakhir, rasanya kurang lengkap jika buku ini tidak diangkat menjadi sebuah K-Drama.

6 comments:

  1. halo Tammy..
    aku komen disini untuk ngikutin GA yang kamu adakan ya. menurutku review yang kamu sajikan sudah bagus karena sudah mencakup hal-hal yang perlu diperhatikan dari sebuah buku seperti cover, karakter, plot dan juga hal-hal yang bikin kamu menyukai buku ini.

    bagi saya pribadi sih ga ada rumusan baku untuk mereview, mau isinya berisi keluhan atau kejengkelan terhadap sebuah buku ataupun puja dan puji. yang penting bagi saya kalau review yang disajikan berisi spoiler maka sebaiknya diberi keterangan diawal posting karena mungkin aja ada beberapa pengunjung yang mencari referensi untuk buku yang ingin dibelinya tidak menyukai spoiler.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, makasih untuk sarannya, Rie. Aku sih berusaha tiap review supaya gak menulis spoiler, semoga ke depannya bisa terus seperti itu :)

      Delete
  2. hi tammy..
    ak juga komen disini karena event GA-nya dan kebetulan baru aja ak baru selesai nulis review-nya (hehe..)

    ak juga masih belajar nulis review yang benar itu gimana..jadi please no hurt feeling yah..
    memang agak spoiler yah review ini, tapi ngga papa, karena ini kan hak si penulis review, jadi diri sendiri aja Tammy ^_^

    klo memang kamu nyaman dengan penulisan yg seperti ini ya gpp ^_^
    yakin deh makin kedepan kamu pasti makin jago nulis review, bahkan mungkin high above me ^_^

    tetep semangat menulis yah ^_^

    ReplyDelete
  3. Hai Tammy :) aku di sini komen buat giveaway-mu yahh ^^
    Kalau buat aku sendiri (yang nggak punya blog khusus review dan loncat-loncat antar blog buat ngikutin giveaway), review ini sudah lumayan bagus. Walaupun aku yang orangnya santai agak sedikit segan karena Tammy pakai bahasa baku. Sebenarnya, itu nggak salah, kok, buat review pakai bahasa baku. Tergantung selera orangnya juga ^^
    Kalau menurut aku, review yang bagus itu review yang bisa membuat si pembaca ingin membeli buku itu juga. Dan Tammy sudah berhasil, karena aku jadi pengen baca bukunya hahahahahahahaha :D

    Untuk ke depannya, tetap pertahanin hal-hal positif (misalnya; menulis review yang cukup detil), tapi sesuaikan gaya bahasa dalam me-review, ya. Karena buku ini, kan, sepertinya buku anak muda ^^

    Tetep pertahanin blognya ya, jangan kayak aku yang nggak bisa pertahanin blog lebih dari satu bulan ^^

    p.s : nama asliku Rania Belva S. kalau nemuiin orang yang namanya kayak gitu di rafflecopter, itu aku ya ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pake bahasa baku cuma untuk menulis review kok. Hihihi...

      Makasih ya udah mampir dan komen :D

      Delete