Monday, November 4, 2013

[Book Review #38] Recollection

Penulis: Shienny M.S.
Editor: Desy Natalia
Cover Art: Shienny Megawati
Illustration: Ivette Tanzil
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan pertama, Juni 2013
Tebal: 460 halaman
ISBN: 978-602-02-1388-0
Rating: 4 dari 5 bintang
Harga: Rp. 59.330 di Bukukita

Blurb:

"Karena kamu tahu siapa aku yang sesungguhnya, bahkan di saat aku meragukan diriku sendiri."

Saat berburu, Elya menemukan seorang pemuda sekarat di antara jasad prajurit Legiun Falthemnar dan membawanya pulang untuk dirawat. Karena pemuda itu tak ingat jati diri atau bahkan namanya sendiri, Elya memanggilnya Lucca, yang artinya anak hilang.

Sementara itu, pembunuh misterius berkeliaran di Dominia dan mengancam jalannya Festival Musim Kemarau. Keadaan semakin pelik dan berbahaya. Elya harus berpacu dengan waktu untuk mengembalikan ingatan Lucca, sebab keselamatan semua orang yang disayanginya bergantung pada misi yang tidak bisa diingat pemuda itu.

Ketika akhirnya potongan demi potongan ingatan Lucca mulai kembali, Elya menyadari sesuatu. Bukan saja mengembalikan masa lalu Lucca, tetapi Elya juga berhasil mengungkap sejarah kelam Bangsa Elvar, aib yang terjadi dalam era Perang Besar lebih dari lima belas abad yang lampau.

Review:

Beruntung saya mendapatkan buku ini dari giveaway yang diadakan oleh penulisnya pada beberapa waktu yang lalu. Sebetulnya, saya belum pernah membaca satu buku pun dari Tetralogi Ther Melian. Tapi untungnya, ternyata buku ini adalah prequel dari Ther Melian dan seperti yang tertera dalam bukunya, bahwa setting waktu Recollection ini adalah dua puluh tahun sebelum tetralogi Ther Melian dimulai.

Elya adalah seorang Vier-Elv (campuran Elvar dan manusia) yang tinggal di Dominia yaitu tempat pada Elvar terbuang bermukim. Pada suatu hari saat Elya akan berburu di hutan, ia menemukan selusin mayan prajurit Falthemnar di tepi sungai Arquus. Di tubuh mayat prajurit tersebut ditemukan berbagai luka sabetan senjata tajam yang diyakininya juga sebagai jalan bagi mereka menemukan ajalnya. Elya kemudian menemukan juga seorang Elvar yang masih hidup walaupun terluka parah di tempat tersebut. Elvar itu bahkan sebelumnya menodongkan senjata pada Elya. Karena khawatir dengan luka-lukanya, Elya membawa Elvar itu masuk ke desanya.

Di Dominia Elvar itu diobati oleh ayah Elya yang sekaligus juga walikota Dominia, Sorren. Karena ingin tahu tujuan keberadaan Elvar yang sekaligus seorang Shazin (Klan Bangsa Elvar yang kadang berprofesi menjadi pembunuh bayaran), Sorren meminta Elya untuk merawat luka-lukanya. Namun beberapa hari kemudian saat Elvar tersebut siuman, ia sama sekali tidak ingat mengenai jati dirinya. Sorren menamainya Lucca, atau berarti juga anak hilang.

Kemunculan Lucca dan peristiwa terbunuhnya prajurit Falthemnar secara mengenaskan membawa sepasukan prajurit Falthemnar lainnya yang dipimpin oleh Valadin datang ke Dominia. Mereka meminta izin untuk tinggal di Dominia pada Sorren. Tapi tujuan penyelidikan yang dikatakan Valadin pada Sorren justru menimbulkan pertanyaan bahwa sebetulnya ada misi rahasia yang disembunyikan oleh Valadin.

Elya yang secara tidak sengaja terlibat dalam permasalahan yang melibatkan masa depan Dominia nantinya, membantu Lucca untuk mengingat kembali.


"Selama ini keinginanku hanyalah mencari tahu siapa diriku. Dan akhirnya, aku menemukan apa yang kucari. Tapi aku tidak pernah menduga kalau aku juga menemukan hal-hal yang tidak pernah ingin kuketahui..." - hal. 408

Seperti yang sudah disebutkan di atas, Recollection adalah buku pertama Shienny yang saya baca. Dan setelah membaca buku ini, saya jadi ingin membaca Ther Melian :D

Sampul depannya bagus. Saya senang dengan perkembangan dunia penerbitan saat ini yang mulai memasang ilustrasi karya anak bangsa karena memang sebetulnya ilutrator Indonesia memang tidak kalah dengan Jepang atau Amerika. Saya juga suka dengan ilustrasi yang bertebaran di setiap babnya, sepertinya saya bisa mengenal ke semua tokohnya lebih jelas dengan ilustrasi tersebut. Dan ilustrasi yang paling saya suka dalam buku ini ada pada halaman 11 dimana Elya sedang berpose memegang busur panah.

Alur buku ini adalah alur maju dengan mengambil sudut pandang orang ketiga jamak yang saya rasa pas, karena setiap kejadian dalam buku ini bisa diketahui secara rinci. Plotnya lumayan detil, kecuali ada satu bagian yang agak janggal. Di beberapa bagian diceritakan Lucca itu masih mengalami amnesia, tapi saat di akhir-akhir buku tiba-tiba dia seperti ingatannya sudah kembali padahal sama sekali gak diceritakan. Selebihnya saya suka dengan keseluruhan ceritanya yang membuat Elya tidak sengaja terlibat dalam sebuah misi berbahaya yang sebelumnya sama sekali tidak terbayangkan olehnya.

Gaya menulis Shienny di sini karena setiap kalimat yang dijalin terasa mengalir dan rapi. Shienny mampu membawakan setiap adegan terasa begitu nyata dengan deskripsinya. Oh iya, ada 1 hal yang agak mengganggu. Judul bab 10 typo, seharusnya Dominia jadi Domonia. Kok bisa terlewat ya? XD

Untuk sisi romantisme, saya justru suka dengan yang porsinya ringan seperti ini. Lebih menonjolkan cerita yang akan dibangun dan tidak merusak susunan cerita dengan adegan cinta di mana-mana. Untuk karakter memang Elya dan Lucca cukup menonjol, tapi karakter favorit saya justru Valadin yang ternyata juga salah satu tokoh di Ther Melian. Ia memang tidak menyukai Vier-Elv, tapi walaupun begitu ia tetap berjalan di tempat yang benar bahkan ikut serta dalam melindungi Dominia yang sebagian besar adalah Vier-Elv.

Terakhir. Saya puas dengan endingnya. Terlihat bahwa Shienny tidak terburu-buru dalam menyelesaikan buku ini. 4 bintang untuk Recollection.

2 comments:

  1. Wow kayaknya menarik >.<
    Aku sendiri kurang suka dengan covernya ._. Terlihat murahan ._.V

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha :p

      Bukunya bagus dan seru, coba aja dibaca :D

      Delete