Tuesday, December 3, 2013

[Book Review #50] One Pink Rose, One White & Red Rose

Penulis: Julie Garwood
Penerjemah: Ambitha Dhyaningrum
Penerbit: Dastan Books
Cetakan pertama, Oktober 2010
Tebal: 452 halaman
ISBN: 978-602-8723-33-6
Rating: 3 dari 5 bintang
Harga: Rp. 42.415 di bukukita

Review:

Buku ini sebetulnya adalah 3 buku yang dijadikan satu, karena di Goodreads juga ditulisnya adalah seri ke-2 sampai ke-4. Untuk buku pertamanya saya lupa-lupa ingat apakah pernah membacanya atau belum, sepertinya sih sudah dan tapi saya lupa dengan jalan ceritanya :p

Buku ini terdiri dari 3 cerita yang terjadi sekitar tahun 1880-1881. Masing-masing diwakili oleh salah seorang pria keluarga Clayborne yaitu Travis, Douglas, dan Adam.

One Pink Rose
Travis Clayborne tidak bisa menolak saat Mama Rose memintanya untuk mengantar Emily Finnegan menemui calon suaminya yang sebelumnya telah melakukan korespondensi. Travis diminta mengantar karena pengantar sebelumnya tidak dapat melanjutkan perjalanan. Emily yang keras kepala membuat Travis tertarik, apalagi setelah itu ia mengetahui bahwa calon suaminya berniat jahat padanya. Cinta Travis pun tumbuh sekuat keinginannya untuk melindungi Emily.
"Berusaha menjadi sesuatu yang tidak kauinginkan hanya akan membuat keadaan menjadi lebih buruk." - hal. 36 
"Pernikahan yang baik memerlukan perjuangan, dan kejujuran adalah syarat utamanya." - hal. 49
One White Rose
Douglas Clayborne datang ke Sweet Creek karena tertarik ingin memiliki kuda arab milik suami Isabel yang telah meninggal. Douglas tidak mengetahui bahwa ternyata Parker, suami Isabel telah meninggal. Saat datang ke rumah Isabel, ia dalam keadaan lemah saat kontraksinya sedang berlangsung. Akhirnya Douglas malah tertahan dan membantu persalinan Isabel.

Namun ternyata fakta yang ia ketahui setelahnya bahwa saat ini Isabel sedang diteror oleh tuan tanah yang berniat untuk memperluas areal tanahnya sekaligus memaksa Isabel untuk menikah dengannya. Insting lelaki Douglas terpanggil. Ia ingin melindungi Isabel dan bayi laki-lakinya yang baru lahir agar tidak diganggu oleh Boyle dan anak buahnya. Tapi niat awal yang tadinya hanya ingin melindungi berubah menjadi cinta. Douglas menyadari bahwa ternyata ia telah jatuh cinta pada Isabel dan anak laki-lakinya.
"Bahwa setiap kali seorang bayi dilahirkan, Tuhan akan mengirimkan malaikat pelindung untuk menjaganya." - hal. 162
One Red Rose
Adam Clayborne kaget saat ia menemukan seorang wanita sedang tertidur pulas di atas tempat tidurnya. Ia tidak mengenali wanita itu, tapi wanita yang bernama Genevieve itu memperkenalkan dirinya sebagai calon pengantin Adam. Adam bingung sesaat, tapi kemudian ia ingat bahwa Mama Rose pernah menjodohkannya pada salah satu anak temannya.

Mudah bagi Genevieve yang riang untuk berinteraksi dengan keluarga Clayborne dan koleganya. Ia pun dapat mengambil hati semua orang dengan suara beningnya yang seperti malaikat. Namun tiba-tiba Genevieve menghilang setelah menerima telegram dari salah seorang teman jauhnya.

Adam yang memang mulai tertarik pada Genevieve mencarinya. Ternyata ia memang sedang ditimpa masalah. Ada seorang pendeta gadungan yang ingin mengeksploitasi suaranya agar mendapatkan banyak uang. Adam pun semakin ingin melindungi Genevieve saat ia mengetahui bahwa pendeta gadungan itu akan melukainya.
"Begitu banyak orang yang menjalani hidup dengan menutup mata mereka. Mereka menjadi sangat egois dan hanya memikirkan hasrat dan keinginan mereka. Mereka tidak menyisakan ruang untuk hal-hal lain. Kemudian, mereka terlambat menyadari, betapa pentingnya arti keluarga buat mereka." - hal. 373
Dari ketiga cerita di atas, saya dapat menarik garis merah selain fakta bahwa mereka adalah saudara adalah cinta yang mereka rasakan adalah insta love. Tapi walaupun begitu, chemistry di antara mereka semua terasa alami. Dan pada akhirnya saya pikir mereka memang berjodoh, karena kalau tidak jodoh rasanya tidak mungkin mengalami cinta instan seperti itu.

Seperti kebanyak cerita roman, buku ini pun ceritanya klise dengan ending yang tertebak. Tapi saya cukup senang membacanya karena bukunya tidak melulu isinya roman, ada beberapa kali aksi tembak-tembakan ala koboi yang membuat tegang.

Untuk karakter favorit saya memilih Travis dan Emily. Lalu untuk adegan favorit itu waktu Douglas berbohong pada Isabel bahwa ia pernah membantu persalinan sebelumnya, padahal persalinan yang pernah ia bantu itu adalah persalinan kuda-kudanya :))

Sudut pandang yang digunakan oleh Julie Garwood adalah sudut pandang orang ketiga secara bergantian dan merupakan pemilihan yang tepat karena memang masing-masing emosi yang dirasakan oleh karakternya tersampaikan dengan baik.

Untuk terjemahan... hmm... masih banyak typo dan ada juga nama yang tertukar. Semoga ini bisa diperhatikan lagi oleh Dastan.

Seri Claybornes' Brides:
1. For the Roses (Kisah Harrison dan Mary Rose)
2. One Pink Rose (Kisan Travis dan Emily)
3. One White Rose (Kisah Douglas dan Isabel)
4. One Red Rose (Kisah Adam dan Genevieve)
5. Come the Spring (Kisah Cole dan Jessica)

2 comments:

  1. Blog walking..
    selalu menarik membaca roman klasik,.jadi pengen baca :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh, ada Bunda Nannya. Makasih ya udah mampir ke sini XD

      Delete